Senin 18 Nov 2019 12:52 WIB

BRI Institute Klaim Universitas Fintek Pertama Indonesia

BRI berkomitmen memajukan sumber daya manusia untuk industri digital di Indonesia.

Rep: LIda Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute) merayakan ulang tahun atau Dies Natalis pertama dengan menjalin kolaborasi dengan Massachusetts Institute of Technologi (MIT) dan Asosiasi FinTech Indonesia (Aftech), di Jakarta, Senin (18/11).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute) merayakan ulang tahun atau Dies Natalis pertama dengan menjalin kolaborasi dengan Massachusetts Institute of Technologi (MIT) dan Asosiasi FinTech Indonesia (Aftech), di Jakarta, Senin (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute) merayakan ulang tahun atau Dies Natalis pertama dengan menjalin kolaborasi dengan Massachusetts Institute of Technologi (MIT) dan Asosiasi FinTech Indonesia (Aftech). Kerja sama tersebut bertujuan berbagi sumber daya untuk kemajuan industri digital Indonesia.

Direktur Human Capital Bank BRI, Herdy Rosadi Harman menyampaikan BRI berkomitmen untuk menjadi bank paling bernilai di Asia Tenggara. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas perusahaan, termasuk di bidang digitalisasi dan teknologi informasi.

Baca Juga

"Kita ingin menciptakan global talent karena mereka akan mengisi kebutuhan-kebutuhan kantor ekspansi kita di mancanegara," kata dia saat perayaan Dies Natalis di gedung BRI Institute, Jakarta Selatan, Senin (18/11).

BRI Institute pada hari ini juga menyelenggarakan seminar dan diskusi bertemakan Keuangan dan Teknologi dengan judul From a Global Microfinance Pioneer to a Leading Human Capital in Financial Technology. BRI Institute mendeklarasikan diri sebagai The First Fintech University in Indonesia.

Perjanjian kerja sama antara BRI dengan MIT dilakukan di bawah payung MIT Industrial Liaison Program. Rektor BRI Institute, Dana Saroso menjelaskan kedua pihak bisa saling berbagi data penelitian, pengajaran, hingga memungkinkan pertukaran dosen dan mahasiswa.

"Selama ini banyak data yang tidak untuk publik, confidential, dengan kerja sama ini jadi bisa dilakukan, dari sisi sumber daya juga memungkinkan exchange, turunannya kita ingin buat jurnal bersama," kata dia.

Dengan kerja sama tersebut, talenta generasi muda Indonesia bisa berkembang dan menjadi aset besar untuk menghadapi era digital. Ketua Harian Aftech, Mercy Simorangkir menambahkan saat ini industri menghadapi masalah serius yakni kesenjangan talenta-talenta digital.

Aftech mengidentifikasi hal ini harus diselesaikan bersama. Sehingga asosiasi menyambut baik upaya BRI untuk mengisi kesenjangan tersebut. Ia berharap langkah ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain sehingga mendukung peningkatan penyediaan talenta yang berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement