Rabu 20 Nov 2019 01:00 WIB

Kolaborasi Tekfin dan Perbankan Permudah Akses Keuangan

Fintek berkontribusi Rp 100 triliun terhadap PDB Indonesia.

Ilustrasi Fintech ( Financial Technology)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Fintech ( Financial Technology)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Kredivo Umang Rustagi menilai kolaborasi perusahaan teknologi finansial (financialtechnology/fintech) dan perbankan semakin mempermudah masyarakat mendapatkan akses keuangan. Dia mengatakan baik fintech dan perbankan dapat lebih memperkuat dan memaksimalkan perannya dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat.

Menurut Umang, kehadiran teknologi akan membawa perubahan bagi lanskap bisnis di sektor keuangan saat ini. Pelaku di sektor keuangan pun semakin dituntut untuk mampu memberikan layanan dan produk keuangan yang inovatif, efisien, cepat, mudah, dan memberikan banyak pilihan bagi masyarakat.

Baca Juga

"Melalui adanya kolaborasi yang sejalan antara fintech dan perbankan dengan berorientasi pada peningkatan ekonomi masyarakat akan menciptakan iklim sektor keuangan Indonesia yang kondusif," katanya.

Laporan E-Conomy SEA 2019 yang dilakukan Google dan Temasek pada akhir 2019 menyebut bahwa di Indonesia masih terdapat 92 juta jiwa penduduk dewasa yang belum tersentuh layanan finansial atau perbankan.

Jumlah tersebut lebih dari separuh total penduduk dewasa Indonesia yang mencapai 182 juta jiwa. Dalam kondisi tersebut, kehadiran fintech yang semakin menjamur di Indonesia saat ini tampaknya menjadi angin segar dalam mendukung literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Bahkan, eksistensi fintech saat ini mampu turut menggerakkan roda perekonomian negara. Hasil riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) yang dilakukan akhir 2019 ini menyebut bahwa perusahaan fintech lending diproyeksikan berkontribusi Rp 100 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020.

Prediksi itu naik hampir empat kali lipat dibanding 2018, yang berada di angka Rp 25,97 triliun. Cepatnya penetrasi pasar yang mampu dilakukan fintech lantas membuat para pelaku fintech semakin mantap untuk memperkuat ekspansi bisnisnya guna memberikan dampak lebih luas bagi sektor keuangan di Indonesia.

"Kolaborasi antarbank dan pelaku fintech dalam bentuk apapun dapat memberi manfaat bagi kedua belah pihak, karena mampu mempertahankan pertumbuhan pangsa pasar jangka panjang, menjangkau basis konsumen lebih luas, meningkatkan pengalaman serta kepuasan konsumen, serta yang terpenting turut kontribusi pada peningkatan roda perekonomian negara," ujar Umang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement