REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan terus mensosialisasikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) di seluruh pelosok tanah air. Hal tersebut bertujuan supaya program pemerintah itu bisa dimanfaatkan oleh masyrakat yang ingin mengembangkan usahanya.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, selama ini perbankan hanya menyalurkan KUR kepada masyarakat yang memiliki usaha dan usahanya itu telah berjalan dengan mapan. Hal ini membuat masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya kesulitan. “Hal tersebut terjadi karena petugas Bank itu tidak tahu bahwa KUR itu memiliki bunga yang tinggi,” ujar Syarif kepada Republika, Selasa (22/3).
Syarif mengatakan, seharusnya perbankan di daerah memudahkan memberikan bantuan modal kepada masyarakat yang ingin dan akan mengembangka usahanya. Jika memang usahanya tersebut tersendat, hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah.
Menurutnya, ketidaktahuan itu tidak hanya terjadi pada pihak perbankan di daerah saja. Tetapi juga para kepala daerah mulai dari Gubernur hingga ke camat yang tidak mengetahui KUR tersebut. Padahal, mereka adalah pelaksana terdepan dalam program KUR tersebut.
Namun, Syarif tidak mau menyalahkan mereka begitu saja. Untuk mengatasi masalah itu, pihaknya akan terus mensosialisasikan mengenai keberadaan program KUR tersebut. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan terus meningkatkan sosialisasi kepada wirausaha di tingkat daerah mengenai program KUR.
Pasalnya, saat ini masih banyak informasi KUR yang belum dimengerti sepenuhnya oleh masyarakat. "Sosialisasi harus kita tingkatkan terus, agar masyarakat tahu kalau ada fasilitas kredit untuk berusaha," tuturnya.
KUR merupakan fasilitas pembiayaan yang dapat diakses oleh UMKM dan Koperasi terutama yang memiliki usaha yang layak namun belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan.