REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memiliki tugas melakukan sambungan listrik untuk satu juta pelanggan di Indonesia bagian timur. Dibutuhkan pasokan listrik sebesar 450 mega watt (MW). "Kita harus menyambung satu juta pelanggan tahun ini untuk Indonesia Timur. Berarti butuh sekitar 450 MW," kata Direktur Operasi PLN Indonesia Timur, Vickner Sinaga saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (18/3).
Ia memaparkan total pasokan listrik tersebut berasal dari 150 MW dari proyek 10 ribu MW, 20 MW dari Kendari, 25 MW dari Manado. Selanjutnya, imbuh Vickner, sebesar 100 MW PLN akan mencari dari excess (kelebihan) power plant milik Sumalindo. "Jadi, pembangkit-pembangkit yang dulu mati sekarang kita minta listriknya, kira-kira 200 MW lagi. Lalu sekira 50 MW lagi itu dari penghematan lampu jalan," papar Vickner.
Ia menambahkan, pekerjaan rumah PLN untuk mengaliri listrik di kawasan Indonesia Timur ini sejalan dengan target PLN menerangi 100 pulau di Indonesia Timur sepanjang 2011. Target PLN untuk mengaliri listrik 100 pulau dengan tenaga matahari di tahun ini menelan dana sekitar Rp 800 miliar.
"Ada 100 pulau tahun ini yang 100 persen yang memakai tenaga matahari, pakai baterai. Jadi kalau per pulau bagi saja Rp 10 miliar, rata-rata satu pulau. Sehingga tidak sampai Rp 1 triliun, (tapi) ratusan miliar lah," ungkap Vickner. Ia menyontohkan untuk di Bunaken diperlukan investasi Rp 19 miliar untuk 700 sambungan listrik.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, menyatakan pihaknya menargetkan penerangan 100 pulau untuk tahun ini dengan tenaga matahari. "Kalau tahun depan itu kita menargetkan sebanyak 1.000 pulau dialiri listrik dengan 100 persen tenaga matahari," lugasnya.
Sejauh ini, PLN sudah melakukan uji coba di Pulau Wakatobi, Pulau Banda, Pulau Belawan, Pulau Raja Ampat dan Pulau Bunaken. Target penerangan PLN tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengaliri listrik di kawasan Indonesia Timur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh berjanji pemerintah bakal fokus untuk mengaliri listrik ke wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini masih ada 19 juta rumah tangga di Indonesia Timur yang belum dialiri listrik.
"Hal tersebut menunjukkan, terdapat sisa sebesar 19 juta-an penduduk belum dapat menikmati listrik di Indonesia. Papua, NTT, dan sebagainya menjadi fokus kita untuk kembangkan listrik. Maka itu, semoga rasio elektrifikasi bisa meningkat menjadi 70 persen dan mereka bisa dapat listrik," jelas Darwin.