Selasa 01 Mar 2011 13:49 WIB

Wapres: Cadangan Devisa 95 M Dolar Cukup Baik

Wapres Boediono
Foto: Antara
Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono mengatakan cadangan devisa hingga akhir Januari 2011 sebesar 95 miliar dolar AS itu, pada tingkat yang cukup baik. "Cadangan devisa kita, perlu tetap dipertahankan pada tingkat yang cukup, 95 miliar dolar pada akhir Januari saya kira cukup baik," katanya, di Jakarta, Selasa (1/3) , saat membuka acara seminar "Indikator Bisnis 2011, Ancaman Inflasi dan Derasnya Arus Modal Masuk", sekaligus peresmian perusahaan jasa konsultan 'CReco'.

Lebih lanjut ia mengatakan, cadangan devisa hingga 100 miliar dolar juga masih pada tingkat yang baik. Menurut Wapres, cadangan devisa ini merupakan 'self insurance' bagi negara. "Dalam keadaan yang tidak pasti ini, kita harus punya asuransi. Karena belum ada yang menjual asuransi kepada kita untuk mengamankan terhadap krisis, ya kita sendiri 'self insurance'," katanya.

Tetapi, Wapres mengingatkan cadangan devisa ini bukan solusi optimal untuk mengatasi krisis ekonomi. "Memang bukan solusi optimal bagi ekonomi nasional maupun ekonomi global karena ini uang 'mandeg' (tidak berputar), tapi terpaksa demikian karena situasi ketidakpastian yang kita hadapi," katanya.

Dalam sambutannya, Wapres menyinggung tentang kondisi global saat ini. Ada negara-negara yang mampu melewati krisis ekonomi, termasuk Indonesia yang berhasil melaluinya dengan baik. Tetapi, kondisi global belum sepenuhnya pulih dari krisis. Kondisi ekonomi global ini sangat mempengaruhi ketahanan ekonomi Indonesia, maupun negara-negara lain.

"Apa yang dilakukan di satu negara dengan kebijakan-kebijakannya untuk menstimulasi pertumbuhan punya dampak pada negara lain, dan akhirnya juga kembali punya dampak ke negara itu sendiri," katanya.

Untuk itu, perlu ada koordinasi kebijakan negara. Indonesia sendiri juga harus waspada dengan tetap menjaga ketahanan dalam negeri. Soal ketahanan, Boediono mengingatkan tentang keharusan menjaga ketahanan pangan, energi, dan lingkungan, utamanya terkait dengan keamanan pangan. "Ketahanan sosial ini kuncinya adalah pada makanan. Banyak negara yang kini masih sangat tergantung ketenangan, kestabilan sosialnya pada kestabilan tersedianya makanan," kata Wapres.

Wapres bersyukur Indonesia hingga saat ini masih bisa mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan ketidakstabilan pangan. Meskipun demikian Indonesia tidak boleh lengah dan harus mengantisipasi sejak awal kemungkinan terjadinya krisis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement