Rabu 23 Feb 2011 18:21 WIB

Lima Juta Hektare Lahan Sawah Indonesia Rusak

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Sekitar lima juta hektare tanah sawah dari total tanah persawahan di Indonesia 7,9 juta hektare, rusak atau sakit akibat penggunaan pupuk kimia oleh petani yang berlebihan. "Sekitar 60 persen dari luas lahan sawah kita sekitar 7,9 juta hektare sakit atau kelelahan, akibat penggunaan pupuk kimia," kata Ahli Pertanian Universitas Padjajaran Tualar Simarmata di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, kondisi tersebut merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan Litbang Kementerian Pertanian, terakhir dilakukan tahun 2010 bahwa lima juta dari 7,9 juta hektare lahan persawahan di Indonesia rusak akibat penggunaan pupuk nonorganik. Indikasi kerusakan tersebut dengan menurunnya produktivitas tanah, sehingga mengancam terhadap ketahanan pangan nasional.

"Membutuhkan waktu enam musim untuk pemulihan tanah yang sakit tersebut," kata Ahli Bioteknologi Tanah dan Teknologi Pupuk dan Pemupukan Fakultas Pertanian Unpad tersebut, usai menghadiri panen raya di Pontang Kabupaten Serang. Padahal, kata dia, penggunaan pupuk organik seperti jerami yang sudah ada di sawah lebih baik dan lebih aman.

Untuk itu, pemerintah harus gencar memberikan pemahaman kepada para petani terhadap penggunaan pupuk organik tersebut, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada seperti jerami dengan cara dikompos. Menurut dia, kandungan zat pupuk dalam lima ton jerami sama dengan kandungan 100 kg pupuk urea atau sama dengan 60 kg SP 36 atau sama dengan 200 kg pupuk KCL.

"Agar para petani kita sejahtera, pemerintah perlu terus melakukan sosialisasi dan penjelasan penggunaan pupuk organik serta melakukan pendampingan teknologi pertanian," kata Tualar Simarmata.

Panen raya padi sawah Dem-Area Pemulihan Kesuburan Lahan Sawah Berkelanjutan (PKLSB) di Desa Kubang Puji Kecamatan Pontang Tirtayasa Serang tersebut, dihadiri Aburizal Bakrie selaku tokoh nasional pelaku bisnis pertanian, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Dirjen PSP Kementerian Pertanian Gatot Irianto, serta sejumlah anggota DPR-RI serta sejumlah pejabat lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, program PKLSB di Provinsi Banten musim tanam 2010-2011 meliputi 90.983 hektare, tersebar di Kabupaten Lebak seluas 41.650 hektare, Kabupaten Pandeglang 32.673 hektare, Kabupaten Serang 15.667 hektare dan di Kabupaten Tangerang 993 hektare.

Agus mengatakan, tujuan program PKLSB tersebut diantaranya untuk memberdayakan petani agar memanfaatkan limbah tanaman dalam penyediaan pupuk organik seperti jerami, meningkatkan produktivitas lahan sawah yang berkelanjutan melalui penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati dan secara bertahap mengurangi beban anggaran subsidi pupuk.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement