Selasa 01 Feb 2011 10:07 WIB

Rupiah Cemaskan Situasi di Mesir

Dolar AS
Foto: Republika
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, menguat 10 poin atau 0,11 persen, setelah dalam beberapa pekan ini rupiah cenderung "bearish" (melemah).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp9.037-Rp9.045 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.047-Rp9.055.

Pengamat pasar uang, Lana Soelistianingsih, mengatakan, situasi global yang cenderung tidak menentu membuat Bank Indonesia akan menjaga rupiah walau dalam kisaran sempit. "Situasi global yang sedang tidak menentu saat ini akan membuat BI menjaga mata uang dalam negeri," katanya.

Ia menambahkan, upaya pemerintah dalam mengendalikan harga belum terlihat nyata, sementara BI terus menjaga dan mengintervensi rupiah menuju tren penguatan untuk menyerap inflasi yang bersumber dari kenaikan harga komoditas dunia (imported inflation).

"Sebelumnya kami perkirakan jika angka inflasi bulanan diatas 1 persen (month on month), kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga BI ratenya 25 bps," katanya.

Selain itu, tambah dia, perhatian pada Mesir dan negara-negara Timur Tengah sekitarnya juga menjadi pusat perhatian. Ia mengatakan, isu ketidakstabilan di Mesir dan Timur Tengah bisa membuat harga minyak dunia meroket, yang akan dengan mudah menembus 100 dolar AS per barel dalam waktu dekat.

"Mesir menjadi strategis karena memiliki Terusan Suez yang menjadi urat nadi jalur pelayaran kapal minyak tanker dunia," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement