Sabtu 08 Jan 2011 00:50 WIB

Setelah Cabai, Kini Giliran Harga Minyak Goreng yang Melonjak

Minyak goreng, ilustrasi
Minyak goreng, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG-- Sejumlah warga di Bandarlampung mengeluhkan naiknya harga minyak goreng yang mereka nilai cukup tinggi. "Saya kaget ketika membeli minyak goreng curah tadi pagi harganya Rp13.500 per kilogram, dari yang sebelumnya hanya Rp9.500," kata Cindy, warga Sukarame, Kota Bandarlampung, Jumat.

Warga lainnya, Hartini yang tinggal di Labuhanratu, Kota Bandarlampung mengatakan hal serupa bahwa terjadi kenaikan yang cukup mengganggu keuangannya. "Kalau begini semua naik, sulit mengatur dan mengendalikan keuangan untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Ia pun mengharapkan pemerintah segera mengambil tindakan guna menekan atau mengatur, sehingga harga sejumlah kebutuhan pokok warga tidak begitu mencolok kenaikannya. "Saat ini harga cabai pun belum turun. Kemudian diikuti kenaikkan minyak goreng, dan saya prediksikan kebutuhan pokok lainnya juga bakal mengikuti," kata dia.

Dia menjelaskan, untuk kenaikan harga cabai tidak begitu dirisaukan karena kebutuhan dalam rumah tangganya tidak begitu tinggi. "Kalau minyak goreng cukup tinggi kebutuhannya. Karena itu, pemerintah segera mengevaluasi kenaikannya," ujar dia.

Maya, warga Segalamider, Tanjungkarang Barat, senada mengeluhkan kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok yang sangat mempengaruhi terhadap kondisi keuangan rumah tangganya. "Biasanya membawa uang Rp100 ribu bisa membeli bumbu dan sejumlah lauk-pauk untuk seminggu, kini hanya cukup beberapa hari saja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement