Jumat 07 Jan 2011 05:43 WIB

Harga Melambung, Pemerintah Imbau Tanam Cabai di Halaman Rumah

Rep: min/ Red: Krisman Purwoko
Pohon Cabe
Foto: antara
Pohon Cabe

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi lonjakan harga cabai. Akhirnya, sebagai solusi, pemerintah mengimbau masyarakat menanam cabai di perkarangan rumah.

Demikian dikatakan Menteri Perdagangan Mari Elka. Penyebabnya, kata dia, pasokan cabai menjadi jauh berkurang karena faktor cuaca dan hama. "Tidak banyak yang bisa kami lakukan supaya tidak busuk, tidak kena hujan menanam benih," kata Mari di Kantor Presiden, Kamis (6/1).

Kendati demikian, Mari mengatakan, pemerintah tidak lepas tangan. Sebab, katanya, pemerintah tetap menjaga agar tidak ada gangguan distribusi dan produksi seperti serangan penyakit. Karena itu, Mari mendorong, masyarakat untuk menanam cabai di halam rumah masing-masing.

"Saya sudah menanam cabai di perkarangan. Ada 200 pohon cabai di dalam pot-pot," kata Mari. Seperti diketahui, belakangan, harga cabai sempat mencapai Rp 100.000 per kilogram. Penyebabnya karena pasokan yang berkurang akibat kegagalan panen.

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Suswono. Pemerintah, katanya, bahkan telah menyiapkan antisipasi karena tanaman cabai membutuhkan waktu tiga bulan untuk menghasilkan. “Ketika sudah menghasilkan ini sebetulnya 1-2 tahun masih bisa panen terus. Oleh karena itu nanti kira-kira tiga bulan sebelum lebaran misalnya gerakan ini akan lebih diintensifkan lagi. Dengan cara kita memberikan bibit gratis,” kata dia di tempat yang sama.

Bahkan, Suswono memastikan di  2011 ini pemerintah akan menggalakkan program ini sejak awal.

Program ini, menurut Mentan, menjadi momentum bahwa cabai sebenarnya mudah ditanam di pekarangan yang sempit. Bahkan, tambahnya, di Jakarta pun bisa dilakukan dengan cara hortikultura. “Bikin semacam pot atau rak, sayur-sayuran pun sebenarnya bisa dilakukan,” kata dia.

Satu-satunya hal yang disayangkan, tambahnya, hanya kebiasaan masyarakat sekarang yang instan dan lebih memilih untuk membeli ketimbang menanam. Tindakan seperti itulah yang membuat suplainya berkurang.

Untuk menjalankan program ini, kata Suswono, pemerintah sudah menyiapkan anggaran. Namun ia enggan mengungkap jumlahnya. “Memang nanti kalau toh tidak mencukupi kita bisa menswitch anggaran mana yang kira-kira lebih prioritas,” kata dia.

Lagipula, menurutnya, anggaran itu akan dialokasikan untiuk jangka pendek karena gerakan menanam ini hanya tiga bulan saja. Bagaimanapun, Mentan mengimbauu masyarakat agar mengerem konsumsi cabai.

“Sebetulnya cabai ini kan bukan makanan pokok, mudah rusak, artinya kalau saja konsumen kurangi saja sedikit, mengerem, katakanlah tidak makan cabe 2-3 hari langsung harga jatuh, kan gak mungkin dia simpan lama kan,” kata dia. Namun demikian, Kementerian pertanian berjanji akan terus menggenjot ketersediaan cabai dari sisi produksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement