REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Untuk mengendalikan laju inflasi, pemerintah berencana untuk memerluas pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ke 15 kota. Dengan adanya tambahan tersebut jumlah TPID akan bertambah dari sebelumnya berada di 51 kota menjadi 66 kota.
"Itu untuk mendorong sinergi kebijakan dan program instansi pusat dengan instansi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga," kata Deputi Menko Perekonomian bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Erlangga Mantik, lewat siaran pers, Jakarta, Rabu (22/12)
Dalam dua tahun ke depan, pemerintah telah menargetkan inflasi sebesar 5 persen (2011) dan 4,5 persen (2012) dengan standar deviasi masing-masing 1 persen. Untuk pencapaian target tersebut telah dibahas rencana tindakan yang akan dilaksanakan oleh beberapa kementerian kelembagaan terkait termasuk Bank Indonesia.
Menurutnya, pemerintah akan mewaspadai kemungkinan terjadinya gangguan produksi serta distribusi bahan pokok, kenaikan harga komoditas, serta adanya kecenderungan peningkatan permintaan yang lebih cepat dari penawaran.
"Kita mengimbau kepada dunia usaha dan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan spekulasi dengan cara menimbun atau memborong bahan makanan pokok. Sementara pemerintah berkomitmen menjamin ketersediaan bahan pokok," paparnya.
Adapun untuk tahun ini, pemerintah memperkirakan inflasi akan melampau dari target sebesar 6 persen. Ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan beberapa komoditas, seperti beras dan kelompok aneka bumbu, akibat anomali cuaca. "Tekanan inflasi dari sisi eksternal karena kenaikan harga komoditas internasional dapat dikompensasi dengan apresiasi nilai tukar Rupiah," kata Erlangga.