Jumat 19 Nov 2010 05:41 WIB

Filipina Pertahankan Suku Bunga Sementara Memantau Uang Panas

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Bank sentral Filipina mengatakan pihaknya akan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah sementara memantau ancaman inflasi di tengah melonjaknya dana asing yang disebabkan oleh kebijakan moneter longgar Amerika Serikat. Dikatakan suku bunga overnight untuk 'borrowing' (peminjaman) dan pinjaman (lending) - tidak berubah pada 4,0 persen dan 6,0 persen sejak Juli tahun lalu - mempertahankan sebuah keseimbangan sehat yang mendukung pengendalian inflasi dan ekspansi ekonomi.

"Namun demikian, Dewan Moneter akan terus memantau ... yang kemungkinan bahwa ada langkah-langkah stimulus dan program pelonggaran kuantitatif di negara maju dapat menghasilkan tekanan inflasi jangka menengah panjang," katanya.

"Dewan Moneter juga mencatat bahwa kenaikan harga aset baru-baru ini, didorong oleh arus masuk modal asing kuat, tampaknya tidak akan menimbulkan ancaman segera terhadap stabilitas keuangan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Namun, bank sentral mengatakan situasi terus menjamin perhatian berhati-hati. Portofolio investasi asing, atau uang yang digunakan untuk membeli saham Filipina dan efek, melonjak 587 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,5 miliar dolar dalam 10 bulan sampai Oktober, menurut bank sentral.

Arus masuk portofolio bersih pada Oktober saja lebih dari dua kali lipat menjadi satu miliar dolar dibandingkan dengan September, atau delapan kali angka Oktober 2009, pihaknya menambahkan.

Peso Filipina telah meningkat sekitar 10 persen terhadap dolar AS tahun ini.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement