REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Terlampauinya plafon volume subsidi BBM sebesar 36,5 juta kiloliter pada tahun ini tidak akan menambah besaran anggaran subsidi. Pemerintah tetap yakin realisasi anggaran subsidi masih akan berada di bawah target APBN P 2010 sebesar Rp 88,9 triliun.
Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, anggaran subsidi tahun ini sebesar Rp 88,9 triliun masih cukup. Walaupun harus diakui kemungkinan jatah subsidi BBM yang dapat meningkat hingga 38 juta kilo iter "Ya pokoknya akan tercapai realisasi di bawah Rp 88,9 triliun," ujar nya, Kamis (18/11).
Adapun anggaran subsidi yang masih tersisa dan siap digunakan, jelas Agus, yakni sebesar Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun. Agus mengungkapkan, masih rendahnya angka realisasi subsidi, karena terkompensasi dari penguatan rupiah dan Indonesian Crude Price (ICP) yang berada dibawah target.
Rata-rata nilai tukar rupiah saat ini sebesar Rp 9050 per dolar AS dibawah dari target APBN P 2010 Rp 9.200. Begitupula ICP yang baru menyentuh 78 dolar per barel dibawah proyeksi 80 dolar AS per barel. "Sekarang itu realisasi ICP mungkin setahunnya 78 dolar per barel dan kursnya Rp 9050 per dolar AS. Jadi masih memadai untuk melakukan subsidi, jadi APBN masih cukup meski secara volume melampaui," paparnya.
Soal permintaan BPH Migas untuk menambah volume BBM, harus dibahas lebih lanjut dengan DPR. "Yang saya yakinkan kalau memang perlu persetujuan DPR, saya minta persetujuan, Kalau memang perlu melaporkan kita melaporkan, sesuai apa yg diatur aja. Sesuai dgn UU-nya spt apa, saya sendiri masih musti cek lagi gimana prosedurnya," tuturnya.