REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama Bahana Securitas Eko Yuliantoro mengatakan pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya soal jauhnya data kelebihan permintaan (oversubscribed) antara penawaran awal (book building) dengan realisasinya kepada Bapepam.
"Saya tidak mau bantah Bapepam-LK. Apa yang dilakukan mereka mempunyai intrepretasinya seperti apa. Kita sudah serahkan semua data itu ke Bapepam," ujarnya, ketika dihubungi Republika, Kamis (18/11).
PT Bahana Securities sendiri ditunjuk sebagai salah satu underwriter IPO PT Krakatau Steel bersama PT Danareksa, dan PT Mandiri Sekuritas. Ketika ditanya perhitungan data dari Bahana, Eko pun enggan berbicara banyak. Dia kembali mengatakan semua telah diserahkan ke Bapepam.
Dia pun enggan berpolemik lebih jauh soal Initial Public Offering (IPO) PT Krakatau Steel tersebut. "Apa lagi yang ingin dipermasalahkan," tanyanya.
Sebagaimana diketahui saham perdana PT Krakatau Steel dijual sebesar Rp 850 per lembar. Anggapan yang berkembang harga Rp 850 terlalu rendah karena pada proses bookbuilding (penawaran awal) mencatat kelebihan permintaan saham hingga sembilan kali atau sekitar 30 miliar saham. Namun menurut Bapepam, angka relevan pemesanan hanya 1,8 kali.