REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Datangnya Presiden Amerika Serika Barrack Obama ke Indonesia akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah untuk meningkat Investasi negera paman sam itu ke dalam negeri. Pemerintah bahkan menargetkan transaksi perdagangan dengan Ameriksa Serikat dapat ditingkatkan menjadi di atas 35 miliar dolar AS.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan ada keinginan besar bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi dan perdagangan diantara kedua negara. "Kita kan sekarang baru 20-an miliar dollar AS masih besar sekali ruang untuk meningkatkan perdanganan antar dua negara, dan neraca perdagangan itu positif buat kita," ujar Hatta, Senin (8/11).
Hatta mencontohkan seperti Malasyia yang transaksi perdagangannya dengan Amerika telah mencapai 35 miliar dolar AS, maka seharusnya Indonesia bisa di atas itu. Karena itu bagaimana perusahaan di Amerika kini mau meningkatkan investasinya tidak hanya di sektor-sektor yang ditekuni seperti oil dan gas, mineral, tapi juga sektor-sektor lain yang bisa dikembangkan. "Masih banyak sektor yang bisa kita kembangkan," jelasnya.
Dalam pertemuannya dengan Dubes Amerika Serikat Senin (8/11), pemerintah Indonesia telah membicarakan beberapa sektor penting. Antara lain soal Global Climate Change dan energi terbarukan. Soal energi terbarukan ini, pemerintah menginginkan adanya transfer teknologi dari AS.
"Kita menginginkan adanya transfer teknologi dari Amerika konkret. Kita menginginkan di bidang energi terbarukan baik hal-hal yang berkaitan dengan investasi di bidang teknologi terbarukan maupun terkait efisiensi energi itu," jelasnya.