REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan operasional bandara aman dari abu vulkanik letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Namun, sejumlah maskapai penerbangan asing masih membatalkan jadwal penerbangannya, Ahad (7/11) ini.
Menurut Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono dari pagi hingga siang, Ahad (7/11) ini, ada Sembilan jadwal penerbangan dari tujuh maskapai yang membatalkan jadwal keberangkatan dan kedatangannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Menurutnya, tindakan mereka membatalkan penerbangan itu karena kekhawatiran yang berlebihan Bandara Soekarno-Hatta tidak aman dari abu vulkanik letusan Gunung Merapi di Yogyakarta.
“Kami pastikan langit di atas Bandara Soekarno-Hatta bebas dari abu vulkanik letusan Gunung Merapi sehingga mereka tidak perlu membatalkan jadwal penerbangan,” kata Hari saat ditemui di Terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta.
Hari menyebutkan, tujuh maskapai yang membatalkan penerbangannya itu adalah Philipine Airlines, Value Air, Cathay Pasifik, Brunai Airlinea, Emirates Airlines, Jet Star Air, dan Singapore Airlines.
Sehari sebelumnya, Sabtu (6/11) kemarin, sebanyak 44 penerbangan dari dan keluar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta dibatalkan menyusul kekhawatiran sejumlah maskapai terkait adanya isu debu vulkanik akibat letusan gunung merapi di Yogyakarta. Pembatalan itu dilakukan secara sepihak oleh maskapai itu sebelum pihak Bandara Soekarno-Hatta mengeluarkan Notice To Airmen (Notam) atau pemberitahuan tentang kondisi penerbangan terkait dengan meletusnya Gunung Merapi itu.