REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) mengatakan, bencana erupsi Merapi di Sleman, Yogyakarta dan Jawa Tengah serta gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, tak mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Menbudpar, Jero Wacik, di Jakarta, Selasa, mengatakan, kunjungan wisman diperkirakan akan mencapai target minimal 6,7 juta atau maksimal 7 juta pada akhir 2010. "Hasil pemantauan di bandara Soekarno Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Polonia Medan dan Batam tidak ditemukan adanya penurunan kunjungan wisatawan," kata Jero Wacik.
Menteri mengatakan, musibah erupsi Merapi hanya akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah serta sejumlah obyek wisata seperti Kaliurang Yogyakarta. Begitu pula wisatawan minat khusus berselancar (surfing) di Mentawai untuk sementara akan mengalihkan perjalanannya ke daerah lain di Indonesia yang banyak memiliki lokasi surfing kelas dunia seperti di Nias, Sumatara Utara (Sumut) atau pantai Plengkung, Jawa Timur (Jatim).
"Wilayah Indonesia sangat luas, sehingga bila terjadi musibah bencana di suatu daerah, wisatawan dapat mengalihkan ke tempat lain. Namun, yang menjadi masalah banyak wisman yang tidak tahu mengenai peta wilayah Indonesia, sehingga bila terjadi musibah seperti Merapi, pemahaman mereka seakan-akan seluruh wilayah RI terkena erupsi Merapi," kata Menbudpar.
Pihaknya menyatakan akan terus menggandeng para pemangku kepentingan sektor pariwisata untuk melakukan sosialisasi yang menjelaskan tentang kondisi bencana tersebut ke dunia internasional sehingga diharapkan wisatawan dunia tidak takut untuk datang ke Indonesia. Kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari-September 2010 tercatat sebanyak 5.185.917 wisman atau mengalami kenaikan sebesar 12,26 persen dibandingkan pada periode yang sama 2009 sebesar 4.619.483 wisman.
Kunjungan wisman tersebut sebagian besar masuk melalui pintu utama yakni Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar 1.383.515 wisman atau tumbuh 36,41 persen, Bandara Ngurah Rai Bali 1.897.019 wisman atau tumbuh 8,22 persen, Bandara Polonia Medan 117.931 atau tumbuh 8,89 persen, dan Batam 734.808 wisman atau tumbuh 8,89 persen.