Jumat 20 Dec 2024 13:40 WIB

Sumbangsih Finansial dan Program Pro Rakyat Kukuhkan BRI Sebagai BUMN Terbesar

Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk delapan perusahaan BUMN untuk program MBG.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mempersiapkan uang tunai sebesar Rp24,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, atau biasa disebut Nataru. Angka ini sedikit lebih kecil dibandingkan alokasi tahun lalu yang mencapai Rp25,2 triliun, sejalan dengan evaluasi kebutuhan serta penguatan transaksi digital.
Foto: Dok BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mempersiapkan uang tunai sebesar Rp24,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, atau biasa disebut Nataru. Angka ini sedikit lebih kecil dibandingkan alokasi tahun lalu yang mencapai Rp25,2 triliun, sejalan dengan evaluasi kebutuhan serta penguatan transaksi digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendapat apresiasi atas komitmennya dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Tak hanya program pemerintah, BRI juga secara langsung memberi kontribusi terbesar secara finansial bagi negara.

Pengamat Komunikasi Korporasi Fatimah Ibtisam menilai langkah cepat BRI mendukung program makan bergizi gratis membuktikan status perusahaan negara ini sebagai salah satu yang terbesar. Tak hanya besar memberikan manfaat finansial, peran BRI juga memberi manfaat bagi pelayanan masyarakat.

Baca Juga

"Kita tahu bersama sumbangsih BRI yang mencatat Rp 25,7 triliun yang merupakan sumbangsih dividen terbesar BUMN bagi negara. Sumbangsih dalam pelayanan juga sangat besar terlihat dari dukungan BRI pada program penting pemerintah, seperti kredit untuk rakyat serta pembiayaan bagi UMKM penyelenggara makan bergizi gratis," ujar Fatimah ketika dihubungi wartawan, Selasa (17/12/2024).

Respons positif BRI terhadap instruksi Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai langkah strategis dalam mendukung program pro rakyat pemerintahan Prabowo pun dinilai kongkret.

Pengamat ekonomi Toto Pranoto menilai langkah BRI sudah sejalan dengan peran mereka sebagai holding ultra mikro. “Ini respons yang seharusnya oleh BRI, sebagai holding ultra mikro, untuk membantu pemberdayaan pengusaha mikro/kecil,” ujar Toto.

Toto menekankan bahwa komitmen BRI bukan hanya sebatas memberikan modal usaha, tetapi juga harus menyentuh aspek teknis lainnya, seperti pelatihan kewirausahaan. Dalam hal ini, BRI bisa memaksimalkan peran anak perusahaannya, Permodalan Nasional Madani (PNM), sebagai operator kemitraan dengan usaha mikro dan kecil.

Menindaklanjuti kesiapan BRI untuk menyiapkan skema pinjaman bagi supplier pelayanan gizi, Toto mengharapkan agar bank tersebut dapat segera mengambil langkah teknis. “BRI bisa ambil inisiatif untuk mempromosikan pendaftaran mitra usaha mikro/kecil, dengan syarat yang ditetapkan, untuk akses pembiayaan modal kerja,” ujarnya.

Menurut Toto, respons positif BRI ini harus diikuti dengan eksekusi yang cepat dan tepat sasaran. “Ya, eksekusi dipercepat,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk delapan perusahaan BUMN untuk berkolaborasi menyukseskan program MBG. Erick secara khusus menginstruksikan BRI agar menyiapkan skema pinjaman guna memastikan pasokan bahan baku makanan bergizi melalui supplier gizi.

Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan komitmen penuh BRI dalam mendukung program ini. “Investasi yang penting adalah human capital, dan kalau mau memperbaiki human capital, perbaiki dulu nutrisi dan pangan,” kata Sunarso.

Dengan adanya dukungan pembiayaan kepada UMKM yang terlibat dalam program MBG, diharapkan dapat meningkatkan skala usaha dan kesejahteraan pelaku usaha mikro. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan, “Harapannya dengan adanya pemberdayaan BRI akan meningkatkan omset dan skala usahanya.”

Program Makan Bergizi Gratis ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada pembangunan sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi. Langkah konkret dari BRI diharapkan dapat mempercepat tercapainya target program ini serta mendorong inklusivitas ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement