REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan layanan tur dan perjalanan Panorama menyiasati penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan membuka kantor regional. Hal ini dilakukan guna menangkap minat pasar Eropa yang ingin berwisata ke Asia.
"Kami punya corporate action dengan mengembangkan office regional untuk menangkap pasar dari Eropa yang masuk ke Asia, khususnya ASEAN," kata Wakil Presiden Brand dan Komunikasi PT Panorama Sentrawisata Tbk, AB Sadewa, di sela-sela acara Halal Bihalal Panorama Group dan Rekan Media di Jakarta, Jumat (21/6).
Dia mengatakan pada April, perseroan mencatat ada penurunan kunjungan wisman ke Indonesia sekitar lima persen. Penurunan tersebut, menurut dia, tidak disebabkan oleh pemilu di Indonesia, tetapi akibat gejolak politik dan ekonomi di luar negeri, seperti Brexit dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Kelemahan-kelemahan yang terjadi di luar negeri itu, lanjut dia, memengaruhi daya beli mereka untuk pergi liburan jauh ke Asia, khususnya Indonesia. Karena itu, untuk menangkap minat pasar Eropa yang ingin berwisata ke Asia, Panorama merencanakan aksi korporasi dengan mengembangkan kantor regional.
Sadewa mengatakan Panorama saat ini tidak sekadar menangani wisman yang ingin datang ke Indonesia, tetapi juga ke Malaysia. "Soon, kita akan punya afiliasi dengan Thailand, kita juga akan buka juga di Vietnam. Jadi kita akan menerapkan Asian Single Destination," katanya.
Pasar Eropa, menurut dia, saat ini berminat liburan tidak hanya ke satu negara tetapi juga ke negara lain yang berada di dalam kawasan regional. "Mereka bisa libur tiga minggu, empat minggu. Mereka biasanya combine dua negara, misalnya Indonesia dengan Thailand atau Malaysia dengan Thailand," tuturnya lebih lanjut.
Karena itu, Sadewa kembali menekankan bahwa perusahaannya dapat membaca tren terkait kunjungan wisman yang turun dan menyiasatinya dengan membuka kantor regional guna mengatasi penurunan kunjungan wisman.