Rabu 03 Nov 2010 03:41 WIB

BUMN Watch Minta IPO Krakatau Steel Dibatalkan

PT Krakatau Steel
PT Krakatau Steel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum BUMN Watch, Naldy Nazar Haroen meminta penjualan saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel (KS) dibatalkan atau setidaknya ditunda karena ada indikasi dugaan kerugian negara dalam kegiatan tersebut. "BUMN Watch melihat ada oknum-oknum dari partai politik bermain di dalamnya untuk mengumpulkan dana menjelang Pemilu 2014. Indikasi ini terlihat mulai dari kebijakan penentuan harga yang terlalu murah dan kemungkinan terkonsentrasinya pemilikan saham di satu kekuatan," ucap Naldy dalam percakapannya dengan wartawan di Jakarta, Selasa.

Menurut Naldy, harga saham sejumlah emiten di BEI yang kinerjanya tidak sebagus KS, lebih tinggi dari patokan harga IPO KS dan tetap diserbu investor. Naldy memprediksi harga IPO KS seharusnya bisa antara Rp 1.500-Rp 2.000 per saham.

Naldy mengungkapkan, saat ini ada dua kekuatan besar yang siap mengambil untung dari IPO KS. Pertama, pihak yang akan "menggoreng" saham KS agar terjadi lonjakan harga setelah IPO dilakukan. Kedua, pihak yang akan melepas ribuan lot saham di pasar sekunder begitu harga KS didongkrak oleh si "penggoreng".

Mereka ini dari kekuatan atau parpol tertentu yang juga merupakan pemain lama di pasar saham, jelasnya.

Sebagaimana diketahui, BUMN PT Krakatau Steel memastikan langkahnya menuju go public dengan menawarkan sahamnya ke publik sebanyak 3,155 miliar saham atau setara dengan 20 persen dari modal

disetornya.

Dalam keterangan tertulis perseroan Senin (1/11) lalu, disebutkan periode penawaran saham akan dilakukan pada 2-4 November 2010 dan pencatatan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010. Bertindak sebagai penjamin emisi saham yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Dana dari hasil go public nantinya 35,8 persen akan digunakan untuk mendanai investasi barang modal, dan 24,2 persen untuk meningkatkan modal kerja perseroan. Sekitar 25 persen lagi untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektar sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau-POSCO. Sisanya 15 persen lagi untuk meningkatkan penyertaan modal pada anak usaha yaitu KBS dan KDL untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik.

Di mata para penjamin emisi (underwriter) saham PT Krakatau Steel harga penawaran saham perdana atau Initial Public Offering/IPO sudah layak, tidak terlalu murah. Direktur Utama Mandiri Securitas Harry M Supoyo, sebelumnya menjelaskan, penawaran harga IPO PT Krakatau Steel sebesar Rp850 per lembar saham itu sudah

mencerminkan rasio harga terhadap laba bersih (price to earning ratio/PER) sebesar 9,9 kali berdasarkan proyeksi laba tahun 2010.

Direktur Utama Bahana Sekuritas Eko Yuliantoro menambahkan penetapan harga penawaran pada IPO Krakatau Steel dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal supaya bisa mendorong perkembangan

pasar sekunder.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement