REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan realisasi investasi tahun ini bisa memecahkan rekor 2008.
Kepala BKPM, Gita Wirjawan, mengatakan realisasi investasi hingga kuartal ketiga mencapai Rp 150 triliun, atau rata-rata Rp 50-55 triliun per kuartal. Dengan asumsi tersebut, dia melihat capaian pada 2008 yaitu Rp 160 triliun dapat terlampaui. "Kita bisa sedikit berharap mencapai Rp 200 triliun tahun ini," katanya dalam jumpa pers di kantor BKPM, Ahad (31/10).
Namun, dia mengingatkan, tantangan ke depan lebih berat karena target mendatangkan investasi, baik dalam maupun luar negeri, sebesar Rp 1.000 triliun hingga 2014. Dia berharap, pencapaian target tersebut dapat terakselarasi bila program kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private Partnership/PPP) di sejumlah sektor strategis sudah terealisasi.
Gita menjelaskan, hingga kini kemajuan program PPP masih terhambat penyelesaian revisi empat produk hukum yang memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Dari keempatnya, baru dua Peraturan Presiden (Perpres) yang sudah selesai direvisi dan tengah menunggu pengesahan Presiden. Dua lainnya masih direvisi dan dia berharap dapat rampung akhir November.
Dia juga menggaris bawahi peningkatan sebaran lokasi proyek di luar Jawa. Pada kuartal ketiga, kontribusi nilainya meningkat menjadi sekitar 37,7 persen, padahal di periode yang sama tahun lalu hanya 12,9 persen.
Untuk mendorong persebaran ke daerah agar makin meningkat, pemerintah berencana memberikan insentif fiskal kepada investor yang mau menanamkan modal di luar Jawa. Selain membuat investasi di daerah makin atraktif, dia mengatakan, pemerintah juga memberikan insentif fiskal bagi investor yang mau bergerak di sektor penambahan nilai dan integrasi vertikal. "Kepentingannya hilirisasi, integrasi vertikal, peningkatan ekonomi," katanya.