Sabtu 30 Oct 2010 06:43 WIB

Pendapatan Usaha Adaro Energy Naik Enam Persen

Rep: Citra Listya Rin/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan pendapatan usaha konsolidasi (yang tidak diaudit) sebesar 1,98 miliar dolar AS di kuartal ketiga 2010, naik enam persen dibanding periode sama tahun lalu. Hal ini dipicu adanya pertumbuhan produksi sebesar 12 persen, meski pencapaian harga jual rata-rata batubara menurun tujuh persen.

Adaro juga berhasil menggenjot volume produksinya dan penjualan batubara, masing-masing sebesar 12 persen, menjadi 31,84 juta ton dan 32,36 juta ton. Meskipun produksi batubara Adaro pada kuartal ketiga cenderung berada diatas rata-rata, namun akibat cuaca buruk yang abnormal, produksi sebetulnya menurun menjadi 10,22 juta ton di kuartal ketiga 2010. Angka ini lebih rendah kuartal pertama 2010 yang sebesar 11,36 juta ton, dan sebesar 10,26 juta ton pada kuartal kedua.

“Tahun ini adalah tahun yang sulit karena curah hujan yang abnormal, namun prospek jangka panjang Perusahaan lebih baik daripada sebelumnya," kata Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (29/10).

Dikarenakan curah hujan yang abnormal, ditambah kenaikan biaya penambangan yang disebabkan oleh peningkatan nisbah kupas dan jarak angkut lapisan penutup yang lebih jauh, maka beban pokok pendapatan Adaro meningkat sebesar 22 persen. Akibatnya,  laba operasi Adaro Energy menurun sebesar 16 persen menjadi 593 juta dolar AS.

"Laba bersih juga turun 43 persen menjadi 186 juta dolar AS, menjadi Rp 1.696 miliar. Sedangkan laba bersih per saham turun menjadi Rp 53 dari Rp 109,9," tambah Garibaldi.

Namun, Adaro Energy tetap dapat mempertahankan EBITDA yang kokoh sebesar 701 juta dolar AS, serta margin yang lebih tinggi daripada rata-rata industri sebesar 35 persen. Bahkan, kata Garibaldi, prospek ke depan akan cerah dengan didukung kekuatan finansial memungkinkan Perusahaan melakukan investasi jangka panjang dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

Dengan rasio hutang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,45 kali dan akses kas yang berlimpah sebesar 1,2 miliar dolar AS, kebijakan keuangan Adaro Energy yang dijalankan secara hati-hati menghasilkan struktur permodalan yang kokoh dan memberikan akses yang kuat di pasar modal.

 

Untuk itu, Adaro Energy terus melaksanakan strateginya, antara lain melanjutkan pertumbuhan tahunan secara organik, 2) meningkatkan efisiensi rantai pasokan batubara yang terintegrasi secara vertikal, yang mungkin meliputi integrasi ke hilir dengan merambah segmen pembangkit listrik. Ditambah lagi dengam mengakuisisi atau berinvestasi pada deposit batubara yang berskala besar dan berkualitas tinggi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement