REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Di masa mendatang, sistem keuangan Bank DKI dan sistem keuangan Pemda diharapkan bisa menyatu. Sebab, Bank DKI masih milik Pemda. Artinya, masih ada keterkaitan dengan proses pembangunan daerah dengan system pengelolaan keuangannya.
Direktur operasional Bank DKI, Ilhamsyah Joenoes, mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan Pemda DKI untuk mengimplementasikan government cash management system. Sistem ini berbeda dengan system keuangan bank pada umumnya atau yang dikenal dengan nama cash management system.
Sistem tersebut membuat nasabah bisa memonitor sendiri pergerakan keuangannya. “Laiknya internet banking yang membuat para nasabah bisa melihat, memonitor, bahkan melakukan transaksi sendiri,” jelasnya.
Ilham menjelaskan, government cash managemen system sama sekali berbeda. Government cash management system mengharuskan sistem perbankan yang ada di Bank DKI dan sistem keuangan yang ada di Pemda terhubung. Hal ini bisa memudahkan proses transaksi dan perencanaan pembangunan perkotaan. “Jadi, mulai dari perencanaan, penyusunan, sampai penggunaan APBD harus bisa dimonitor Pemda dari rekening-rekening yang ada di Bank DKI,” katanya.
Dalam kondisi ini, Bank DKI pun punya peranan penting untuk membantu pemerintah. Ilham menilai karakter Pemda adalah menjalankan proyek dengan uang yang tersedia. “Kalau Bank DKI tahu proyeknya seperti apa dan kapan Pemda membutuhkan dana seperti untuk pembayaran atau pencairan, uang yang tersimpan di bank bisa dioptimalkan,” jelasnya.