REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mengacu pada data statistik data perbankan yang dikutip dari Bank Indonesia (BI) Senin (18/10) kemarin, bank umum yang tercatat memiliki aset terbesar per Juli 2010, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) sebesar Rp 371,676 triliun, atau 13,76 persen dari aset perbankan nasional. Selanjutnya diikuti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dengan aset sebesar Rp 306,765 triliun (11,36 persen) di posisi kedua, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di posisi ketiga dengan aset Rp 305,158 triliun (11,3 persen).
Melihat posisi BRI yang hampir disalip BCA, Direktur Utama BRI, Sofyan Basyir, menyatakan dari dulu memang sudah seperti itu kondisinya. "Dari dulu kan memang seperti itu (salip-salipan)," katanya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/10) malam.
Menurut Sofyan, terjadinya penurunan aset BRI pada Agustus 2010 dibandingkan dengan Desember tahun lalu, itu karena adanya siklus tahunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dia mengungkapkan, tiap bulan Desember, BRI selalu mendapat kelebihan dana tambahan sebesar Rp 10-12 triliun dari APBN. "Kejadian Desember itu, kita kelebihan Rp 10 triliun dana dari APBN. Itu selalu ketika close (tutup) buku (APBN), kan uang disimpan di BRI beberapa hari (sebagai treasury account). Tapi, terus (dana) keluar karena ditarik," jelasnya.
Hingga akhir tahun ini, Sofyan mengatakan pihaknya menargetkan aset sebesar Rp 330-340 triliun. Sementara itu, ketika ditanyakan besaran laba BRI per September 2010, ia menjawab perolehannya sesuai target. Sayangnya, ia tidak menyebutkan dengan rinci besarannya. "Laba per September (2010) itu masih sesuai target. Kredit juga mengalami kenaikan sebsar 15-20 persen," ungkapnya. "Tapi, kalau mau gambarannya saya baru bisa sampaikan tanggal 20 (Oktober 2010) besok".