Kamis 07 Oct 2010 03:35 WIB

JAL Bangkrut, Garuda Tambah Penerbangan ke Osaka

Garuda Indonesia (Ilustrasi)
Garuda Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAKAI CITY – Garuda Indonesia  semakin menggencarkan pasar penerbangan di Asia, khususnya Jepang. Ini dilakukan Garuda dengan menambah frekuensi penerbangan ke Osaka, Jepang. Jika sebelumnya penerbangan hanya dilakukan lima kali dalam sepekan, maka mulai Kamis (7/10), Garuda menambah penerbangan ke Osaka menjadi tujuh kali dalam sepekan.

“Penambahan frekuensi penerbangan itu untuk rute Denpasar-Osaka. Rute lainnya, Denpasar-Tokyo tetap,” ungkap General Manager Garuda di Osaka, Asa Perkasa, kepada wartawan Republika, Agung P  Vazza di Sakai City, Osaka, Jepang, Selasa (5/10) malam.

Penambahan frekuensi penerbangan Denpasar-Osaka itu, diungkapkan Asa, juga lantaran ingin menggaet pasar gemuk yang ditinggalkan Japan Airlines (JAL). Sejak Januari 2010 lalu, salah satu penerbangan terbesar Asia itu dinyatakan bangkrut. Maskapai utama Jepang ini mengalami penurunan penumpang sangat tajam saat terjadi krisis ekonomi beberapa tahunn lalu. Lantaran itu pula, JAL terlilit utang sampai sebesar 25,6 miliar dolar AS.

Pemerintah Jepang memang akan menyelamatkan JAL dari kebangkrutan total dan rencananya bakal menyuntikkan dana sebesar 3,3 miliar dolar AS. Bersamaan dengan itu, dilakukan pula restrukturisasi dan reorganisasi perusahaan, langsung di bawah badan supervisi pemerintah, Enterprise Turnaround Initiative Corporation (ETIC). Restrukturisasi diperkirakan bakal memangkas sebanyak 15.600 pekerja, dan sejumlah rute penerbangan.

“Informasi yang saya dengar awalnya ada sebanyak 37 rute dipangkas, tapi informasi lain menyebutkan ada 47 rute yang dipangkas,” ujar Asa. Yang jelas, sambungnya, salah satu rute yang dipangkas (dihilangkan) adalah rute Denpasar-Osaka. “Rute yang ditinggalkan JAL inilah yang ingin kita manfaatkan,” jelasnya. Selain menambah frekuensi, Asa juga mengantisipasinya dengan melakukan penyempurnaan prosedur yang bersifat administratif. Sehingga, diharapkan lebih memudahkan calon pengguna jasa Garuda.

Asa berharap, penambahan frekuensi dan penyepurnaan prosedur tersebut dapat pula meningkatkan arus wisatawan Jepang ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement