REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG--Perikanan budidaya dituntut menjadi kontributor utama peningkatan produksi perikanan nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi perikanan budidaya bisa meningkat sebesar 353 persen selama tahun 2010-2014, yaitu dari 5,26 juta ton menjadi 16,89 juta ton.
Dirjen P2HP, Martani Huseini menyatakan ini sejalan dengan visi KKP untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 2015.''Pencapaian visi KKP diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan posisi Indonesia dalam pergaulan di dunia internasional, disamping meningkatkan perekonomian masyarakat dan penerimaan negara,'' kata Martani saat meresmikan Indo Aquaculture di Lampung, Senin (4/10).
Menurutnya, sektor ini pantas menjadi prime mover perekonomian nasional, karena memiliki potensi dan produksi yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. ''Untuk itu, KKP memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan mewujudkan profesi nelayan, pembudidaya ikan, serta para pengolah hasil perikanan menjadi masyarakat yang berpendapatan tinggi dan bukan menjadi profesi yang identik dengan kemiskinan,'' kata dia.
Disebutkan Martani, salah satu kebijakan dalam pengembangan sektor ini dilakukan dengan mengembangkan konsep Minapolitan. Minapolitan adalah suatu manajemen ekonomi kawasan berbasis kelautan dan perikanan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. ''Konsep ini dikembangkan pada suatu wilayah berdasarkan sumberdaya yang dimiliki melalui kegiatan usaha kelautan dan perikanan dari hulu hingga hilir,'' kata Martani.
Konsep ini menganut prinsip integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi. Sebagai model percontohan, KKP telah menetapkan 41 kawasan minapolitan pada tahun 2011 dari 197 kawasan minapolitan yang direncanakan, dan 24 kawasan diantaranya merupakan kawasan minapolitan yang berbasikan perikanan budidaya.
Menurut Martani, dalam upaya merealisasikan target peningkatan produksi dan produktivitas usaha budidaya, dibutuhkan dukungan inovasi teknologi perikanan budidaya. Teknologi penyediaan induk dan benih unggul, inovasi wadah dan sistem budidaya serta teknologi pengendalian penyakit ikan dan lingkungan perlu terus dikembangkan dan diterapkan dalam kegiatan usaha budidaya perikanan.
Pelaksanaan Indo Aqua yang mempertemukan para pakar dan pelaku usaha, menjadi media dalam mengkomunikasikan hasil-hasil teknologi budidaya terkini untuk mengembangkan kegiatan usaha perikanan budidaya secara efektif dan efisien sehingga mempunyai daya saing tinggi.