REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam rangka meningkatkan ketersediaan infrastruktur gas bumi, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembangunan infrastruktur, baik berupa terminal LNG terapung (Floating Storage and Regassification Unit/FSRU), maupun jaringan pipa transmisi dan distribusi.
''Salah satu FSRU dibangun di dekat Jakarta dan direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2011,'' ungkap Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, ketika menghadiri 'Indonesia’s Oil and Gas Seminar and Exhibition' di Shanghai, Cina, kemarin, seperti dilansir situs resmi Kementerian ESDM, Selasa (21/9).
Darwin menambahkan, pembangunan jaringan infrastruktur ini, merupakan cerminan dari Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi yang disusun Pemerintah Indonesia dalam rangka pemenuhan kebutuhan gas domestik yang meningkat tiap tahunnya.
Menurutnya, kebutuhan gas dalam negeri yang terus meningkat, mendorong Indonesia mengoptimalkan pemanfaatan gasnya, khususnya untuk menggerakkan pembangkit listrik dan memenuhi kebutuhan bahan baku petrokimia. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pasokan gas adalah dengan mengembangkan gas unkonvesional yaitu gas metana batu bara (coal bed methane/CBM).
''Saat ini udah terdapat 20 wilayah kerja CBM dan diharapkan pada 2011 produksi gas dari CBM akan dapat dimulai,'' kata Darwin.
Menurut Darwin, peningkatkan pasokan gas dari sumber gas konvensional maupun unkonvensional, selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik, juga tetap tetap terbuka bagi kesempatan ekspor dalam rangka mendukung pasar regional.