Selasa 21 Sep 2010 08:51 WIB

Kelapa Sawit Bisa Menjadi Lumbung Devisa Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor Prof Dr Erliza Hambali MSi mengatakan kelapa sawit bisa menjadi salah satu lumbung devisa Indonesia. "Kelapa sawit merupakan penggerak perekonomian Indonesia sekaligus lumbung devisa nasional," kata Erliza Hambali di Bogor Senin.

Tentang kelapa sawit itu adalah makalah yang disampaikannya pada orasi ilmiah di hadapan senat akademik IPB di kampus IPB Darmaga Bogor, Sabtu, yang menghantarkannya menjadi guru besar tetap Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB.

Erliza menyampaikan orasi ilmiah dengan tema "Peran Teknologi Proses Agroindustri dalam Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit."

Ia menyampaikan orasi ilmiah bersama dengan dua guru besar lain yaitu Prof Dr Sumardjo MS sebagai guru besar tetap Fakultas Ekologi Manusia serta Prof Dr Ary Purbayanto MSc sebagai guru besar tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Menurut Prof Erliza Hambali, industri kelapa sawit dapat diandalkan sebagai penggerak perekonomian nasional dan mampu menghasilkan devisa dalam jumlah besar.

Merujuk pada data yang dikeluarkan Kadin, proteksi devisa nasional 2010 dari industri CPO mencapai 14 miliar dolar AS.

Prof Erliza mengemukakan, pendapatan devisa dari CPO sebesar 14 miliar dolar AS dapat ditingkatkan lagi melalui pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit (IHKS).

Dengan pengembangan IHKS, nilai tambah produk kelapa sawit di Indonesia dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya baik untuk peningkatan devisa negara maupun kesejahteraan masyarakat. Dikatakannya, hingga kini Indonesia merupakan negara produser CPO terbesar di dunia. Predikat sebagai produser CPO terbesar dunia telah disandang Indonesia sejak 2006.

Menurut dia, keunggulan yang dimiliki Indonesia di sub sektor kelapa sawit perlu terus dipertahankan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia meyakini pengembangan IHKS dapat menjadi kunci penting dalam perekonomian nasional ke depan, khususnya untuk penyedia kebutuhan pokok masyarakat dan bahan baku industri, penghasil devisa, penciptaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah kelapa sawit serta peningkatan ketahanan pangan dan energi nasional.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement