REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian BUMN belum menerima laporan terkait rencana PT Pertamina (persero) untuk merevisi nilai investasi perseroan pada tahun ini. BUMN minyak dan gas ini rencananya akan merevisi investasinya dari Rp 44,6 triliun menjadi Rp 26 triliun.
''Belum, kami belum mendapat laporan tentang hal itu,'' kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi (Piset) Kementerian BUMN, Sahala Lumban Gaol, saat ditemui di Jakarta.
Kementerian BUMN, lanjutnya, kemungkinan baru akan menerima laporan revisi nilai investasi Pertamina minggu depan. Menurut Sahala, produsen migas pelat merah itu sepertinya baru akan mengirimkan usulan tersebut minggu depan. ''Mungkin baru dikirim minggu depan,'' tukasnya.
Sahala mengutarakan perihal disetujui atau tidaknya revisi nilai investasi Pertamina itu, pihaknya akan menunggu hasil audit laporan keuangan 2009 terlebih dahulu. Selanjutnya, akan disusul dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina. ''Belum, kami masih harus menunggu berlangsungnya RUPS. Namun, RUPS juga masih harus menunggu hasil audit laporan keuangan 2009 selesai. Mudah-mudahan Oktober nanti bisa kami lakukan (RUPS),'' tegasnya.
Sebelumnya Direktur Investasi Pertamina, Ferederick Siahaan, mengatakan pihaknya memang akan merevisi nilai investasi untuk tahun ini menjadi sebesar Rp 26 triliun dari sebelumnya yang sudah dianggarkan sebesar Rp 44,6 triliun. ''Jadi, investasi tahun ini direvisi menjadi Rp 26 triliun dari semula Rp 44,6 triliun. Itu juga karena adanya pengaruh kurs,'' jelasnya.