REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) melansir Inflasi pada Agustus mencapai 0,76 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan Juli yang mencapai 1,57 persen. Capaian tersebut mendorong inflasi tahun kalender (Januar -Agustus) menjadi 4,82 sementara inflasi year on year sebesar 6,44 persen
Deputi Statistik Produksi BPS, Subagio Dwijosumono, mengatakan tarif dasar listrik memberikan andil tertinggi dari inflasi tersebut. Kenaikan TDL pada bulan Juli lalu memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,35 persen. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal BPS yang hanya sekitar 0,22 persen.
''Kita sudah terima dokumen resmi dari Kementrian ESDM, dan memang kontribusinya cukup tinggi. Ini bisa dtebak karena TDL, baru ditagihkan bulan ini,'' ujarnya.
Selain TDL kenaikan jumlah bahan makana juga memberikan kontribus yang cukup besar terhadap Inflasi. Tertinggi yakni beras memberika sumbangan 0,20 persen. Sementara cabai merah sudah mengalami penurunan.