Senin 30 Aug 2010 07:36 WIB

Hadapi Lebaran, Bangladesh Tambah Impor CPO

Rep: Shally Pristine/ Red: Budi Raharjo
Buah sawit
Foto: Antara
Buah sawit

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bangladesh meningkatkan impor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia sebanyak 47 persen dalam rangka menghadapi Lebaran.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) merilis, negara Asia Selatan itu menambah impor CPO dan produk turunannya dari Indonesia menjadi 86.500 ton pada Juli ketimbang bulan Juni yang sebesar 58.779 ton. "Semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri membuat negara ini menjaga pasokan CPO yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan minyak makan masyarakatnya," bunyi siaran pers GAPKI yang diterima Republika, Ahad (28/8).

Alhasil, ekspor CPO dan produk turunan Indonesia kembali meningkat pada Juli 2010 dari bulan sebelumnya. Berdasarkan catatan Gapki, ekspor CPO dan produk turunannya naik menjadi 1,19 juta dari Juni lalu yang sebesar 1,13 juta ton. Peningkatan ini, selain dipicu adanya tambahan permintaan dari Bangladesh, juga lantaran kenaikan permintaan Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap produk CPO Indonesia.

Ekspor CPO dan produk turunan Indonesia ke kawasan Uni Eropa meningkat sebesar 283.802 ton pada Juli dibandingkan ekspor Juni berjumlah 231.987. Berikut ini rincian ekspor CPO dan produk turunan Indonesia ke Eropa pada Juli ; ekspor CPO berjumlah 193.385 ton, RBD PO sebesar 13.750 ton, RBD OL berjumlah 11.100 ton, RBD Stearin sebanyak 54.640 ton, PFAD 10.225 ton dan Crude Stearin sebanyak 700 ton.

Sama halnya dengan Amerika Serikat yang mengimpor CPO dan produk turunan Indonesia sebesar 17.750 ton daripada bulan Juni hanya 2.000 ton. Negeri Paman Sam lebih banyak mendominasi pembelian minyak sawit mentah (CPO) sebesar 15.750 ton, sisanya RBD Stearin berjumlah 2.000 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement