Sabtu 07 Aug 2010 03:57 WIB

Menkeu Irit Bicara Soal Redenominasi

Rep: thr/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Keuangan Agus Martowardojo kembali enggan berkomentar banyak soal rencana penyederhanan mata uang rupiah (redenominasi). Namun, menurutnya, wacana redenominasi itu belum akan dimasukkan dalam RUU mata uang yang kini tengah dibahas dengan DPR. "Belum-belum akan," ujarnya singkat, di kantornya, Jumat (6/8).

Sama seperti pernyataan sebelumnya, Agus mengatakan alasan dia tidak bisa berkomentar karena belum menerima secara resmi kajian dari Bank Indonesia. "Saya belum bisa bicara karena belum terima dan mendengar konsep itu, jadi masih ada domainnya di Bank Indonesia," ucapnya.

Secara terpisah Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam -LK) Fuad Rahmany mengatakan, redenominasi tidak akan memengaruhi pasar modal. Bahkan, kata dia, penyederhanaan tersebut baik untuk penghematan. "Apa susahnya, ngilangin tiga nol, malah lebih simpel. kalkulator anda juga lebih gampang, komputer malah lebih bagus," kata dia.

Fuad mencontohkan, jika satu dolar hanya sembilan perak bagus secara psikologis. Karena memberikan kesan Indonesia tergolong dalam negara maju. Begitupula investor asing akan melihat ini sebagai sesuatu hal yang positif.

"Bangga dong, kalau orang luar negeri datang ke indonesia, 1 dolar 9 ribu kesannya kok negara di ujung antah berantah, negara yang kacau. Sedangkan kalau 1 dolar 9 rupiah itu kesannya negara maju, itu penting untuk psikologi investor asing bagus sekali," paparnya.

Namun supaya tidak ada sesuatu dampak yang negatif, lanjut Fuad, maka BI harus melakukan sosialisasi dengan baik. "Tergantung sosialisasinya saja, saya mengimbau sosialisasi saja, tapi itu bagus idenya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement