REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II (April-Juni) dibandingkan periode yang sama tahun lalu tumbuh sebesar 6,2 persen. Angka ini lebih lebih tinggi dari kuartal pertama yang sebesar 5,7 persen.
Capaian itu mendorong laju pertumbuhan ekonomi selama semester I 2010 menjadi 5,9 persen. ''Ini kabar yang menggembirakan pertumbuhan bagus dan sejalan dengan revisi badan-badan keuangan dunia,'' ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Slamet Sutomo, di Jakarta, Kamis (5/8).
Dari sisi penggunaan pertumbuhan ekonomi 6,2 persen didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang meningkat 5 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8 persen, ekspor barang dan jasa sebesar 14,6 persen, serta impor barang dan jasa 17,7 persen. Sebaliknya pengeluaran konsumsi pemerintah turun 9 persen.
''Ada dukungan dari eksternal dan internal. Faktor eksternal dapat terlihat dari meningkatnya pertumbuhan ekspor, sedangkan internal dari sisi domestik demand,'' jelasnya.
Harus diakui, kata Slamet, jika melihat kontribusinya sumber pertumbuhan kuartal kedua memang masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi Rp 891,1 triliun atau 56,7 persen dari PDB atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 1.572,4 triliun. Lebih tinggi dari nilai ekspor pada kuartal kedua ini yang hanya Rp 374,0 triliun.