REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memperkirakan defisit anggaran selama 2010 akan mencapai 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto atau lebih rendah dari target awal 2,1 persen. ''Berdasar prognosa semester II pendapatan negara dan hibah selama 2010 akan mencapai sekitar Rp 994,7 triliun, sementara total belanja negara mencapai sekitar Rp1.088 triliun,'' kata Menteri Keuangan, Agus dw Martowardojo dalam rapat kerja Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin (26/7).
Menkeu menyebutkan, defisit anggaran 2010 diperkirakan akan mencapai Rp 95,1 triliun atau sekitar 1,5 persen dari PDB. Perkiraan defisit itu, lanjutnya, lebih rendah dibanding dengan rencana semula di APBNP 2010 yang ditetapkan sebesar Rp 133,7 triliun atau 2,1 persen dari PDB.
Sementara itu mengenai realisasi berbagai indikator ekonomi lainnya, Menkeu menyebutkan, realisasi pertumbuhan ekonomi selama semester I 2010 mencapai 5,8 persen. Angka ini lebih besar dari realisasi semester I 2009 sebesar 4,8 persen. Sedangkan realisasi inflasi mencapai 5,05 persen atau lebih tinggi dibanding semester I 2009 sebesar 3,7 persen.
Realisasi suku bunga SBI tiga bulan mencapai 6,6 persen atau lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 8,5 persen. Realisasi nilai tukar rupiah mencapai Rp 9.193 per dolar AS atau lebih rendah dari periode yang sama 2009 sebesar Rp 11.082. Sementara realisasi harga minyak mencapai 78 dolar AS per barel atau lebih tinggi dibanding 51 dolar AS per barel