Rabu 21 Jul 2010 04:14 WIB

Komentar Apple Soal Antena Bikin Gusar Nokia dan RIM

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Jajaran Smartphones (Ilustrasi)
Jajaran Smartphones (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pernyataan Apple yang mengatakan semua ponsel pintar memiliki masalah pada antena piranti membuat berang Nokia dan Research in Motion (RIM). Dua pemain besar produk ponsel itu tidak terima dengan pernyataan Apple saat menangani masalah pada iPhone 4G. Baik RIM dan Nokia sepakat Apple membuat resah publik dengan komentarnya.

CEO RIM, Mike Lazaridis, mengatakan Apple seharusnya tidak berkomentar demikian. Ia menilai Apple telah membuat semacam distorsi komentar pada publik dengan dalih persoalan desain antena.

"Selama 20 tahun, RIM menghindari desain seperti yang digunakan Apple dala iPhone 4G. Satu hal yang pasti, pelanggan RIM tidak perlu menggunakan chasing ponsel di smartphone BlackBerry untuk mempertahankan konektivitas yang tepat," ungkapnya seperti dikutip dari Engadget, Senin (19/7). Lazaridis mengatakan Apple jelas membuat keputusan desain dan harus bertanggung jawab atas keputusan itu alih-alih mencoba menarik RIM dan vendor lain ke dalam situasi yang menimpa Apple.

Sementara itu, juru bicara Nokia mengatakan selama dekade belakangan, Nokia telah membuat ratusan model ponsel. Nokialah yang menjadi pionir keberadaan antena internal. Pada Nokia seri 8810 yang diperkenalkan 1998 lalu, kata dia, merupakan ponsel pertama yang memperkenalkan antena internalnya. "Nokia telah menginvestasikan ratusan jam untuk mempelajari prilaku manusia, termasuk bagaimana cara masyarakat menggengam ponsel ketika menerima panggilan telepon," ungkapnya.

Sebagai informasi, sejak ditemukan kegagalan antena pada iPhone 4G, Apple menuai banyak kritik. Kondisi tersebut meniupkan yang mengabarkan Apple akan melakukan penarikan besar-besaran iPhone 4. Sebelumnya,  Apple telah mengganti chasing iPhone 4G kepada pengguna secara gratis. Sayangnya, dalam konferensi pers, Apple menuding semua ponsel pintar bermasalah dengan antena ponsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement