REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan bersinergi menjaga ketersediaan likuiditas dalam sistem perbankan. Menurut dia, upaya meningkatkan likuiditas menjadi bagian penting dari strategi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kita akan sinergi jangan sampai kebijakan saya dan BI mencekik sistem perbankan dalam hal likuiditas dan saya sudah bicara sama Deputi Senior BI dengan izin presiden juga kita akan ke depan ambil langkah yang perlu supaya yang sering masyarakat likuiditas kita akan meningkat signifikan ke depan," kata Purbaya usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).

Purbaya menekankan, pentingnya peran sistem keuangan yang lebih longgar agar sektor swasta bisa bergerak. Pemerintah, kata dia, tidak hanya fokus pada stimulus fiskal, tapi juga kelancaran pembiayaan di sektor riil.

Purbaya juga menyatakan, upaya itu merupakan bagian dari konsolidasi fiskal dan moneter agar tidak saling menekan. Dia memastikan langkah-langkah ke depan akan diambil secara terukur dan berdasarkan koordinasi lintas lembaga.

Dalam rapat terbatas, kata dia, Presiden Prabowo Subianto dan beberapa menteri telah menyetujui pelonggaran sistem keuangan. Tujuannya agar program pembangunan tidak terhambat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pak Presiden dan tim tadi beberapa menteri sudah setuju untuk menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunannya cepat dan sistem finansialnya tidak ketat seperti sekarang. Artinya bisa tumbuh lebih cepat, sektor swastanya juga," jelas Purbaya.

Adapun Purbaya resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dalam acara serah terima jabatan di Gedung Kemenkeu pada Selasa. Purbaya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020.

Ikuti Whatsapp Channel Republika