REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga sayuran yang terus meningkat belakangan ini dinilai dipengaruhi oleh musim hujan. Apalagi, seharusnya pada Juni-Juli sudah memasuki musim kemarau, namun hingga kini ternyata hujan masih sering turun.
''Itu faktor utama yang menyebabkan peningkatan harga cabai, cabai rawit, dan bawang merah saat ini,'' kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, di Istana Wakil Presiden, di Jakarta, usai rapat makroekonomi, Jumat (9/7).
Karena itulah, pemerintah berharap agar setelah Juli ini, cuaca akan mulai memasuki musim yang normal agar tidak terjadi gejolak harga cabe lagi. Pernyataan Mendag itu sekaligus menepis kekhawatiran bahwa peningkatan harga itu akan semakin parah di bulan ke depan, yang telah memasuki bulan Ramadhan. ''Tahun lalu buktinya harga cabai tidak melonjak saat bulan puasa,'' ujarnya.
Pola biasanya, kata dia, harga cabe itu lebih banyak dipengaruhi oleh musim. Sementara, katanya, harga pangan yang biasanya cukup melonjak saat bulan puasa dan lebaran biasanya harga daging dan ayam, meskipun setelah naik biasanya turun kembali. Inilah yang biasa terjadi menjelang puasa dan lebaran.