REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Jumlah penduduk miskin di DI Yogyakarta saat ini mencapai 16 persen. Jumlah ini dikhawatirkan akan terus meningkat bila pemerintah jadi menaikkan tarif dasar listrik (TDL) Juli 2010.
''Saya tak tahu apa yang akan terjadi pada mereka kalau benar pemerintah akan menaikkan TDL, tanpa disertai adanya subsidi silang untuk mereka,'' kata anggota DPRD DI Yogyakarta, Esti Wijayati, Senin (14/6).
Dia berbicara pada diskusi publik tentang 'Dampak Kenaikan TDL terhadap masyarakat DI Yogyakarta'. Diskusi ini digelar Front Perjuangan Pemuda Indonsia (FPPI) dan Komunitas Pasar Klithikan Pekuncen (Kompak) Yogya, di pasar Klithikan Pekuncen, Yogya. Acara dihadiri Manajer PLN APJ Yogyakarta, Furqan Tanzala, pengamat keenergian dari UPN Veteran Yogyakarta, Dwi Putranto.
Kata Esti, roda perekomonian di DI Yogya banyak digerakkan oleh UMKM, industri rumahan dan industri-industri kecil. ''Kenaikan TDL tersebut dapat dipastikan juga akan memukul sektor ini,'' tandas Esti, dari fraksi PDIP di DPRD DI Yogya.
Menurut dia, dengan kondisi yang didominasi industri kecil, saat ini pertumbuhan ekonomi DI Yogyakarta juga masih jauh di bawah angka nasional, yakni baru mencapai 4,6 persen per tahun. Dia menilai bisa dipastikan kenaikan TDL ini juga akan mempengarui pertumbuhan ekonomi. Yang terjadi, ekonomi bisa saja malah merosot sehingga tentunya nantinya akan memicu timbulnya kemiskinan baru di DI Yogyakarta.