REPUBLIKA.CO.ID,NUSA DUA--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan tambahan kapasitas sebesar 19.167 megawatt pada sistem kelistrikan nasional yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Target ini dicanangkan bisa tercapai dalam kurun 2010 hingga 2015.
Hal ini disampaikan Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamudji, dalam diskusi panel sesi pertama 'Coaltrans Asia ke-16' di Nusa Dua, Bali. ''Dari kapasitas tersebut, sejumlah 13.725 megawatt berasal dari PLTU baru yang dibangun di Pulau Jawa dan Bali, 3.516 megawatt di Sumatra, dan 1.926 megawatt di pulau lainnya,'' katanya seperti dilansir situs resmi Kementerian ESDM, Selasa (1/6).
Nur Pamudji menambahkan, hingga saat ini pembangunan pembangkit berbahan bakar batu bara masih dominan di Indonesia, di samping pemanfaatan tenaga air, panas bumi, dan gas alam untuk menghasilkan tenaga listrik. Dia mengajak kepada para stakeholder yang hadir dalam acara itu untuk turut berpartisipasi mengembangkan pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit di Indonesia.
''Kami harap bisa memperoleh masukan, antara lain bagaimana meningkatkan batu bara low-rank menjadi high-rank dan mengupayakan transportasi bahan bakar yang lebih efektif ke pembangkit,'' imbuhnya.