REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Harga minyak sedikit lebih tinggi di perdagangan Asia, Senin (31/5), karena dolar melemah terhadap euro, mendorong permintaan investor untuk minyak berjangka, kata analis. Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Juli naik 37 sen ke posisi 74,34 dolar per barel, sedangkan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik 44 sen menjadi 74,46 dolar per barel.
"Pasar minyak berlanjut memerlukan kelangsungan dari sektor finansial," kata Victor Shum, analis konsultan energi Purvin and Gertz. "Dolar AS melemah terhadap euro dan kami melihat suatu kenaikan tipis dalam harga minyak secara bersamaan," katanya.
Di perdagangan Asia, euro dibeli pada 1,2306 dolar dari 1,2266 dolar di perdagangan New York, Jumat. Melemahnya mata uang AS, menjadikan minyak mentah yang dihargakan dengan dolar akan menjadi lebih murah bagi para pemilik unit-unit mata uang kuat lainnya, di mana cenderung menstimulasi permintaan dan mendongkrak harga.
Dengan pasar-pasar di Amerika Serikat dan Inggris tutup untuk liburan publik pada Senin, perdagangan diperkirakan melemah , kata Shum Ia menambahkan para investor akan melihat data dari Lembaga Managemen Suplai Selasa untuk mengukur mendorong pabrikan di Amerika Serikat guna mengukur dampak dari memburuknya utang zone euro pada ekonomi dan konsumen minyak terbesar dunia itu.