REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai tidak tercapainya target Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) lantaran belum siapnya infrastruktur dan fasilitasi dalam menyambut pemberlakuan kebijakan tersebut.
Kepala BKPM, Gita Wirjawan, mengakui target yang ditetapkan pada 2006 dan sedianya dicapai tahun tak bisa tercapai. ''Sudah tercatat PR (pekerjaan rumah). Saya bilang dari sisi custom atau kepabeanan harus diperbaiki. Dalam beberapa bulan terakhir sudah terlihat perbaikan. Terus, dari segi infrastrukturnya dan kesiapan fiskal,'' jelasnya.
Karenanya, BKPM kini tengah merancang bentuk fasilitasi fiskal dan nonfiskal untuk mencapai target yang diinginkan. Jika hal-hal tersebut tidak dibenahi, Gita memperkirakan, investor bisa memilih untuk menanamkan modalnya di Malaysia, Cina, maupun India, ketimbang di KEK BBK.
''Dalam pertemuan dengan pihak Singapura, mereka sangat happy karena investor skala besar mereka sudah masuk mulai tahun lalu dan pada kuartal pertama. Di kuartal pertama mereka sudah masuk 670 juta dolar termasuk untuk BBK, tapi berapa persennya yang masuk ke BBK, saya tidak ada datanya sekarang,'' ujarnyanya.