Rabu 19 May 2010 06:41 WIB

Indonesia Harus Hindari Portofolio Investasi Spekulatif

Rep: c08/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Guna menyikapi terjadinya aliran modal ke luar, Indonesia harus menghindari banyaknya portofolio investasi yang bersifat spekulatif. Dengan begitu cadangan devisa dalam negeri tidak tergerus. "Kita harus menghindari transaksi portofolio investasi yang bersifat spekulatif," kata Pengamat Ekonomi, Fadhil Hasan saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (18/5).

Selain itu, ia juga menyatakan perlunya aliran dana masuk dari asing tersebut ditransformasikan dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI). "Yang baik itu, bagaimana modal (asing) yang masuk ke Indoensia ditransformasikan ke FDI. Kita juga harus memperbaiki iklim investasi menjadi lebih menarik," tukasnya.

Dikabarkan, cadangan devisa kita tergerus karena digunakan untuk menstabilkan pasar akibat ottflow. Berdasarkan data BI, cadangan devisa Indonesia per akhir April mencapai 78,583 miliar dolar AS.

Dinyatakan, aliran dana masuk milik asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ke luar mencapai Rp 20 triliun selama pekan lalu. Cadangan devisa juga berkurang karena digunakan untuk membayar utang luar negeri kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement