Selasa 18 May 2010 04:21 WIB

Kadin Bentuk Komite Gas

Rep: C15/ Red: Budi Raharjo
Ladang migas
Foto: Sony Soemarsono/Republika
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membentuk Komite Gas untuk membantu terjaminnya ketersediaan dan keberlangsungan pasokan gas bagi industri domestik. Wakil Ketua Umum Kadin bidang energi, Herman Afif, mengatakan melalui komite ini Kadin ingin mempercepat realisasi kerja sama gas sesuai kepentingan nasional.

Dia mengatakan, sejumlah kontrak gas terkatung-katung tanpa penyelesaian padahal masyarakat membutuhkan. ''Kadin peduli kepada PLN agar bisa mendapatkan gas untuk bahan bakar. Selama ini tergantung minyak, jadinya mahal,'' jelasnya kepada Republika di Jakarta,  Senin (17/5).

Menurut Herman, yang terpenting saat ini bukanlah memastikan keterjangkauan harga, namun ketersediaan dan keberlangsungan pasokannya. Mengingat, mustahil mengusahakan gas dengan harga murah namun tidak ada cadangan gas yang bisa digunakan. ''Tapi jangan sampai gas dan batu bara dibuat DMO (domestic market obligation), tidak ada gunanya,'' tegasnya.

Herman kembali menekankan pentingnya ketersediaan ketimbang harga. Menanggapi terbatasnya ketersediaan gas untuk industri, dia meminta industri tidak memungkiri harga pasar untuk gas. Jika Singapura yang mengimpor gas dari Indonesia, mampu memberikan gas dengan harga lebih murah kepada industrinya ketimbang di sini, tak lain itu lantaran kontrak gas di sana jangka panjang dan dibuat dengan harga lama yang lebih murah. ''Kalau untuk daya saing, negara yang harus bisa menyiasati,'' imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement