Kamis 29 Apr 2010 23:15 WIB

PLN Tender PLTU Mulut Tambang Senilai 750 juta dolar AS

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Pembangkit Listrik Tenaga Uap

JAKARTA--PT PLN (persero) saat ini tengah mencari dana sekitar 750 juta dolar AS untuk membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatra Selatan 6. Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, mengatakan proyek PLTU ini rencananya akan dibangun dengan kapasitas 2x300 megawatt dan berlokasi di Muara Enim, Sumatra Selatan atau sekitar 50 kilometer dari rencana gardu induk Muara Enim.

''Untuk pendanaan proyek ini, kami akan mengundang investor kelistrikan baik dari dalam dan luar negeri untuk mengikuti tender pada Jumat (30/9) ini,'' ungkap Murtaqi di Jakarta, Kamis (29/4).

Murtaqi menjelaskan, ke depannya pola kemitraan yang akan dikembangkan dengan independent power producer (IPP) atau pengelola lisrtik swasta ini adalah build, own, operate, transfer (BOOT). ''Pola ini sama seperti pola proyek 2x1.000 megawatt di Jawa Tengah,'' katanya.

Selanjutnya, kata Murtaqi, pemenang tender akan menandatangani kerja sama dengan PLN selama 25 tahun. Setelah kerja sama berakhir, aset pembangkit akan ditransfer ke PLN.  Investor yang diundang dalam praqualifikasi tender ini paling banyak empat perusahaan. ''Salah satunya harus sudah memiliki izin usaha pertambangan yang masih berlaku minimum sepuluh tahun ke depan,'' ucapnya.

Mengingat besarnya pendanaan yang dibutuhkan untuk proyek ini, kata Murtaqi, dalam praqualifikasi PLN mensyaratkan kemampuan pendanaan yang kuat dari investor. ''Salah satu persyaratan pendanaan adalah kemampuan modal investor minimal 40 persen dari nilai proyek,'' ungkapnya.

Selain PLTU Sumsel 6, bulan depan PL juga akan membuka tender empat PLTU Mulut Tambang lainnya yang juga rencananya akan dibangun di Sumatra. Yaitu, PLTU Sumsel 5 dengan kapasitas 2x150 megawatt, PLTU Sumsel 7 (2x150 megawatt), PLTU Riau (2x300 megawatt), dan PLTU Sumbar I (2x100 megawatt).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement