REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki andil terhadap inflasi Oktober 2025 secara tahunan atau yoy sebesar 2,86 persen. Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan kontribusi inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,99 persen.
"Komoditas telur ayam dan daging ayam ras mengalami inflasi masing-masing sebesar 4,43 persen dan 1,13 persen," ujar Pudji dalam Rilis Berita Resmi Statistik di kantor BPS, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Pudji menyebut kedua komoditas itu menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025. Pudji mengatakan inflasi yang terjadi pada komoditas telur ayam dan daging ayam ras ini disebabkan sejumlah faktor, salah satunya adalah adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPBG yang berasal dari pasar, pengecer, dan juga pedagang besar.
"Jadi diduga ini menjadi salah satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras," sambung Pudji.
Pudji menyampaikan hal tersebut juga ini didorong karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras, harga livebird atau ayam hidup, dan kenaikan harga jagung pakan di beberapa wilayah. Namun begitu, Pudji mengaku belum dapat membeberkan nilai kontribusi MBG terhadap inflasi.
"Besaran inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa secara spesifik terlihat," lanjut dia.