Sabtu 01 Nov 2025 13:36 WIB

Bapanas: Harga Beras Premium dan Medium Kompak Turun

Bapanas menugaskan Bulog untuk terus menyalurkan CBP.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Anggota Satgas Pangan berbincang dengan pedagang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga beras di Pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (23/10/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Anggota Satgas Pangan berbincang dengan pedagang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga beras di Pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (23/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras medium dan premium kompak mengalami penurunan pada akhir Oktober 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras medium secara nasional turun 1,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun harga beras premium melemah 0,69 persen.

Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman menegaskan, penurunan harga ini menjadi hasil nyata dari pengawasan ketat dan koordinasi lintas instansi. Ia menilai upaya pemerintah dalam menjaga harga beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) mulai menunjukkan hasil positif di berbagai daerah.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

“Harga beras sudah turun di seluruh Indonesia. Tapi kita tidak boleh puas. Kontrol akan jauh lebih ketat ke depan. Pemerintah harus menjadi pengendali,” ujar Amran yang juga sebagai Menteri Pertanian, di Jakarta, dikutip Sabtu (1/11/2025). 

Penurunan harga beras ini juga terlihat dari data wilayah. BPS mencatat, hingga minggu keempat Oktober, jumlah kabupaten/kota yang mengalami depresiasi harga mencapai 225 daerah. Angka ini meningkat 25,69 persen dibandingkan minggu pertama Oktober. Dari total 38 provinsi, hanya lima provinsi yang mencatat kenaikan harga, sedangkan 33 provinsi lainnya mengalami penurunan.

Papua Selatan menjadi wilayah dengan penurunan harga paling signifikan, yakni sebesar -1,56 persen. Menurut Amran, kondisi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan produksi dari kawasan food estate di Merauke yang telah beroperasi penuh sejak pertengahan tahun ini.

Untuk menjaga kesinambungan penurunan harga, Bapanas memperkuat pengawasan melalui Satgas Pengendalian Harga Beras. Tim gabungan yang terdiri atas unsur Bapanas, Bulog, dan Satgas Pangan Polri telah turun ke lapangan memastikan stabilitas harga di tingkat produsen hingga konsumen.

“Kami sudah turunkan tim termasuk ke Indonesia Timur, seperti Papua dan Sorong. Tim Bapanas bekerja bersama Kapolri, di provinsi dikoordinasikan oleh Dirkrimsus dari Polda,” kata Amran.

Selain pengawasan, upaya menekan harga juga ditopang oleh stabilnya stok beras nasional. Perum Bulog melaporkan stok beras mencapai 3,912 juta ton, terdiri atas 3,754 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 158 ribu ton stok komersial. Hingga 30 Oktober 2025, Bulog telah menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 564,6 ribu ton.

Bapanas menugaskan Bulog untuk terus menyalurkan CBP hingga akhir tahun melalui operasi pasar, bantuan pangan beras, dan distribusi bantuan bencana. Hingga kini, sebanyak 1,004 juta ton CBP telah tersalurkan ke masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement