REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa Patriot Bond dapat memberikan keuntungan signifikan bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Hal ini disampaikannya seusai acara Serah Terima Jabatan di Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Rabu malam.
Purbaya menjelaskan bahwa meskipun dirinya akan mengawasi penggunaan obligasi ini dari jauh, ia tetap merasa yakin bahwa risiko yang ditimbulkan kecil dan menguntungkan bagi Danantara. Hal ini sejalan dengan posisinya sebagai bagian dari jajaran Dewan Pengawas Danantara.
Walaupun demikian, Purbaya mengakui belum meninjau secara rinci terkait Patriot Bond. Menurutnya, penerbitan obligasi ini merupakan urusan antara Danantara Indonesia dengan para investornya. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan tidak terlibat langsung dalam proses tersebut.
Patriot Bond dikenal sebagai instrumen pembiayaan strategis yang umum digunakan di negara-negara seperti Jepang dan Amerika Serikat untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional. Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri dengan tenor lima dan tujuh tahun, masing-masing menawarkan imbal hasil sebesar dua persen.
Danantara Indonesia telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp50 triliun dari Patriot Bond, yang akan dialokasikan untuk proyek energi baru terbarukan serta konversi sampah menjadi energi (Waste to Energy). CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyebutkan bahwa dana ini akan difokuskan pada sektor tersebut.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.