REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan infrastruktur yang semakin masif dan transisi menuju energi bersih mendorong kebutuhan alat berat yang lebih efisien, aman, serta ramah lingkungan.
Di tengah dinamika pasar yang kompetitif, pelaku industri kini menaruh perhatian besar pada pemanfaatan teknologi terkini, otomatisasi, serta layanan berbasis data untuk menjawab tantangan produktivitas dan keberlanjutan operasional.
Indonesia menjadi salah satu pasar kunci di Asia untuk sektor pertambangan dan konstruksi. Pertumbuhan permintaan terhadap solusi alat berat yang mampu menekan biaya, mendukung efisiensi kerja, sekaligus menjaga aspek keselamatan mendorong berbagai pihak menghadirkan inovasi.
Perubahan pola bisnis juga mulai terlihat dengan tren penyewaan alat berat yang semakin diminati, seiring kebutuhan perusahaan untuk menekan investasi jangka panjang.
Dalam momentum ini, PT Indotruck Utama, sebagai distributor resmi Volvo di Indonesia, baru saja menggelar acara tahunan INSPIRE 2025 di Sentul, Bogor, pada 15 September 2025. Dengan tema "Our Edge to Success", acara ini menegaskan komitmen Volvo terhadap inovasi, presisi, dan kepeloporan di bidang alat berat dan truk.
Presiden Direktur PT Indotruck Utama, Bambang Prijono, menyebut tema tersebut bukan sekadar slogan, melainkan filosofi bisnis. Menurutnya, komitmen itu tercermin dalam upaya Volvo untuk mendorong batas-batas teknologi agar pelanggan mampu meraih kesuksesan.
“Di tengah persaingan ketat, inovasi menjadi kunci utama, dan produk-produk Volvo dirancang untuk memberikan efisiensi, produktivitas, serta keselamatan terbaik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Volvo menegaskan fokusnya pada keberlanjutan. Perusahaan menilai Indonesia sebagai pasar penting dalam transisi menuju ekonomi rendah emisi. Tiga pilar strategi mereka meliputi kendaraan listrik, penggunaan biodiesel dengan kadar tinggi seperti B40 sampai B50, serta riset jangka panjang untuk bahan bakar hidrogen.
Hanna Ljungqvist, Vice President and Head of Volvo Trucks Market India & Indonesia, menegaskan arah kebijakan tersebut.
"Kami tahu bahwa tidak akan ada satu solusi tunggal di masa depan. Akan ada beberapa solusi berbeda, dan kami berinvestasi di ketiganya karena solusi yang berbeda akan cocok untuk berbagai jenis aplikasi dan operasi," jelasnya.
Selain keberlanjutan, otomasi dan digitalisasi juga menjadi sorotan. Volvo menawarkan layanan telematika yang memungkinkan pemantauan kinerja armada secara real-time. Raven Chua, Head of Market West Volvo, menyampaikan bahwa pelatihan pengemudi dapat memberikan dampak signifikan.
“Pengemudi yang terlatih dengan baik dapat menghemat bahan bakar hingga 20-25%,” katanya.
Di tengah kompetisi dengan produsen asal Tiongkok, Volvo menekankan kualitas dan keselamatan.
“Kami memiliki struktur teraman di dunia,” kata Hanna, seraya menyinggung sejumlah penghargaan keselamatan yang diraih perusahaan.
Fokus lain ada pada layanan purna jual, termasuk pembangunan gudang suku cadang khusus di Indonesia.
Pasar Indonesia dinilai sangat strategis dengan banyaknya proyek infrastruktur dan pertambangan. Volvo menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra jangka panjang, tidak hanya sebagai penyedia produk tetapi juga penyedia solusi dan dukungan berkelanjutan.
Melalui INSPIRE 2025, Volvo menegaskan posisinya bukan hanya sebagai produsen alat berat dan truk, melainkan mitra strategis yang berinvestasi pada keselamatan, keberlanjutan, dan inovasi digital guna mendukung pertumbuhan industri serta pembangunan ekonomi Indonesia.