Senin 08 Sep 2025 19:24 WIB

Purbaya Gantikan Sri Mulyani, Anindya: Dunia Usaha Harapkan Kestabilan

Anin menyampaikan Purbaya memiliki tugas terpenting, yakni menjaga kestabilan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.
Foto: Antara/Mentari Dwi Gayati
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie merespons keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Anin menyampaikan Purbaya memiliki tugas terpenting, yakni menjaga kestabilan.

"Sehingga dengan kestabilan itu, pertumbuhan bisa tercapai. Kita kasih kesempatan dulu beliau untuk masuk ke kantor, menganalisa," ujar Anin usai Sosialisasi KUR Perumahan bertajuk Gotong Royong Memperluas Akses Kredit Perumahan untuk Rakyat di Wisma Danantara, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Baca Juga

Anin menyampaikan dunia usaha berharap Purbaya dapat menjaga kestabilan ekonomi. Kadin, lanjut Anin, mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Karena kalau kita lihat, pertumbuhan sudah baik 5,12 persen di kuartal II, tapi mesti dilanjutkan," sambung Anin.

Ia menambahkan dunia usaha mendorong pemerintah meningkatkan belanja pada paruh kedua tahun ini. Menurutnya, hal ini dapat mendorong pertumbuhan konsumsi domestik.

"Yang kami lihat, di daerah di kuartal ketiga kelihatannya konsumsi domestik sudah mulai bergerak. Mungkin karena beberapa efisiensi telah dikurangi, sehingga pergerakan di lapangan juga banyak," lanjut Anin.

Anin mengatakan Kadin Indonesia gencar mendorong Kadin provinsi, kabupaten, dan kota ikut mendukung program pemerintah sekaligus menggerakkan perekonomian lokal. Hal ini diwujudkan melalui dukungan Kadin Indonesia terhadap program Makan Bergizi Gratis, KUR, hingga Koperasi Desa Merah Putih.

"Kami juga berharap Kementerian Investasi dan Kementerian Keuangan bisa bekerja sama untuk memperlihatkan bahwa Indonesia itu aman, kompetitif, dan terbuka untuk investasi," kata Anin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement