REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perdagangan periode 2011–2014 yang juga pengusaha nasional, Gita Wirjawan, menekankan pentingnya peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dalam menempatkan Republik Indonesia di kancah internasional.
“Dengan menempatkan posisi strategis Indonesia di dunia, Danantara memiliki potensi menjalin kerja sama dengan institusi global bahkan hingga jangka 75 tahun,” kata Gita saat acara Meet The Leaders: Gita Wirjawan Bedah Peran Asia Tenggara dari Pinggiran ke Pusat Dunia secara hibrida di Jakarta, Kamis (4/9/2025) malam.
Gita mencontohkan apa yang telah dilakukan Amerika Serikat melalui California Public Employees' Retirement System (CalPERS), sebuah lembaga investasi berorientasi jangka panjang yang berdiri sejak 93 tahun lalu.
Menurut dia, jika Danantara meniru praktik serupa dengan membangun kemitraan internasional untuk proyek perubahan iklim, pemerataan kesejahteraan, dan distribusi layanan publik, hal itu akan menjadi terobosan besar.
“Danantara bisa menjadi navigasi atau GPS untuk mengurangi ketidakpastian ekonomi Indonesia. Ini adalah entitas terbesar dan paling utama yang diberikan kepercayaan penuh oleh pemimpin negara. Saya bukan direktur marketing Danantara, tapi menurut intuisi dan logika saya, jika ini dijalankan dengan benar, tidak ada alasan entitas ini gagal,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai entitas baru di Tanah Air, Danantara memiliki peran strategis dalam investasi di Indonesia. “Kalau secara struktural saya sangat mendukung,” kata Gita.
Lebih lanjut, Gita menekankan bahwa entitas pengelola aset negara dan BUMN itu dinilai mampu mengubah uncertainty menjadi kepastian.
“Dua kunci kesuksesan Danantara yakni menjadikan Indonesia dipandang dunia dan mengubah ketidakpastian menjadi kepastian,” ucapnya.
