Kamis 04 Sep 2025 11:58 WIB

Badan Pangan Genjot Penyaluran Beras SPHP ke Ritel Modern

Menurutnya, stok beras SPHP di ritel modern perlu terus diperkuat.

Petugas menata beras SPHP di salah satu ritel modern di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menata beras SPHP di salah satu ritel modern di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pemerintah bersama pemangku kepentingan segera memperkuat penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern guna menjaga ketersediaan sekaligus menyeimbangkan harga pangan nasional.

"Ini untuk mengimbangi adanya pergeseran distribusi perberasan ke pasar tradisional," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyaluran Beras SPHP yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga

Ketut menyampaikan pemerintah menghimpun pemerintah daerah dan Perum Bulog untuk mengeskalasi penyaluran beras SPHP. "Targetnya kepada 214 kabupaten/kota yang masih ada fluktuasi harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET) selama Agustus lalu," ujarnya.

Menurutnya, stok beras SPHP di ritel modern perlu terus diperkuat, terutama di titik-titik strategis pada 214 kabupaten/kota tersebut.

"Rapat hari ini sebagai tindak lanjut rapat koordinasi inflasi yang dipimpin oleh Bapak Mendagri kemarin. Untuk beras, memang sudah terjadi beberapa penurunan harga, tapi ada 214 daerah yang masih mengalami kenaikan," terang Ketut.

Adapun 214 kabupaten/kota yang menjadi target distribusi beras SPHP tersebar di 33 provinsi. Rinciannya, 113 kabupaten/kota di zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), 81 kabupaten/kota di zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan), serta 20 kabupaten/kota di zona 3 (Maluku, Papua).

Ketut menjelaskan, saat ini terjadi pergeseran pasar di mana penggilingan padi lebih banyak menyalurkan beras ke pasar tradisional. Kondisi tersebut membuat omzet pedagang UMKM meningkat karena konsumen mencari beras yang melimpah di pasar rakyat.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya distribusi beras SPHP ke ritel modern karena peran ritel modern menjadi penyeimbang harga dengan memastikan penjualan beras sesuai HET.

"Kalau ritel modern sudah terpenuhi dengan baik, maka dengan sendirinya harga beras di pasar rakyat minimal flat," ucapnya.

Bapanas mencatat realisasi penjualan beras SPHP periode Juli–Desember per 3 September 2025 mencapai 126,2 ribu ton dari target 1,3 juta ton hingga akhir tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement